RSS

Teks Pidato Persuasif

Pidato Persuasif - Pidato adalah salah satu bentuk komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan gagasan di hadapan banyak orang. Berpidato merupakan salah satu bentuk kegiatan berbahasa secara lisan. Pidato persuasif adalah pidato yang berisi pesan kepada khalayak oleh seorang pembicara yang hadir untuk menarik, memengaruhi, serta bersifat mengajak atau membujuk agar mereka menjadi yakin dan mau mengambil tindakan bahkan melakukan sesuai dengan tujuan pidato tersebut. Isi pidato persuasif harus berlandaskan pada argumentasi yang nalar, logis, masuk akal, dan dapat dipertanggungjawabkan.  

Pidato persuasif bersifat mengajak dan menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan hal yang bermanfaat bagi kehidupan. Pidato persuasif merupakan salah satu cara efektif guna menggerakan masyarakat untuk berbuat yang lebih baik dan lebih kreatif.

 TEKS PIDATO PERSUASIF

A. StrukturTeks Pidato Persuasif

a. Pembukaan

Pembukaan pada teks pidato persuasif terdiri atas tiga bagian, yaitu salam pembuka, ucapan penghormatan, dan ucapan syukur.

1. Salam pembuka

Salam pembuka contohnya seperti Assalamu ‘alaikum wr.wb. atau salam sejahtera bagi kita semua.

2. Ucapan penghormatan

Ucapan penghormatan dalam sebuah pidato biasanya dilakukan dengan menyebutkan orang yang dianggap lebih tinggi jabatannya terlebih dahulu, kemudian sampai berada pada jabatan paling bawah.

Contoh:

Yang saya hormati Kepala Sekolah SMPN 1 Surabaya,

Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru SMPN 1 Surabaya,

Yang saya hormati para tamu undangan,

Yang berbahagia teman-teman seangkatan saya kelas IX,

dan adik-adik kelas yang saya banggakan.

3. Ucapan syukur

Ucapan syukur biasanya dibacakan karena rasa syukur sang orator (pembaca pidato) terhadap Tuhan YME karena dirinya dan para tamu bisa diberikan kesehatan dan kesempatan untuk dapat berkumpul dan menghadiri acara pidato tersebut.

Contoh:

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME karena sampai pada detik ini kita masih diberi kesehatan untuk dapat menghadiri dan berkumpul di acara yang berbahagia ini.

b. Isi pidato

Isi pidato merupakan bagian yang penting karena inti dari sesuatu yang akan disampaikan dan dibicarakan. Pada bagian isi ini orator akan menjelaskan secara detail dan jelas mengenai apa yang disampaikannya kepada para pendengar.

Isi pidato meliputi maksud dan tujuan, rencana, sasaran, dan tindakan atau langkah-langkah.

c. Penutup

Penutup pidato merupakan akhir dari sebuah pidato.Penutup yang baik dalam berpidato memuat hal-hal,antara lain sebagai berikut.

1.Kesimpulan secara ringkas dari materi yang dijelasan.

2.Harapan dan permintaan maaf kepada pendengar jika ada yang salah dalam berkata dan juga menyinggung pembaca.

3. Salam penutup.  

B. Kaidah Kebahasan Teks Pidato Persuasif

1. Kalimat aktif merupakan sebuah d yang memiliki subjek aktif dalam melakukan kegiatan atau aktivitas tertentu. Contohnya : Masyarakat yang tinggal di kampung kami memiliki jiwa semangat kebersamaan yang kuat saat melakukan kegiatan apapun seperti gotong royong.

2. Kosakata emotif ialah salah satu kosakata yang berhubungan dengan perasaan yang bisa membuat para pendengar tersentuh.

3. Kata tugas yaitu suatu jenis kelompok kata dalam sebuah tata bahasa Indonesia yang terdiri dari kata depan, kata sambung, kata sandang, dan juga kata seru.

4. Kosakata bidang ilmu (Iitilah) adalah berbagai kosakata yang sangat sering digunakan di dalam bidang keilmuan.

5. Sinonim sebagai bentuk persamaan atau padanan dari makna kata yang diucapkan.

6. Kata benda abstrak merupakan beberapa kata benda yang tidak ada wujudnya atau sebuah benda yang tidak bisa dilihat oleh mata.

C. Tujuan Pidato Persuasif

1. Memiliki pokok atau topik masalah yang akan diuraikan serta temanya harus dikuasai

2. Memiliki kecakapan dalam menyampaiakan pidato

3. Memiliki isi yang mengandung pengetahuan

4. Memiliki tujuan yang akan dibicarakan

5. Memiliki topik yang terjalin antar hubungan yang harmonis 

D. Ciri-Ciri Pidato Persuasif

1. Besifat ajakan , perintah ataupun suatu rekomendasi terhadap suatu hal yang perlu dilakukan

2. Menggunakan kalimat yang bersifat membangun

3. Menyertakan suatu permasalahan yang akan dibahas

E. Macam-macam Metode Pidato Persuasif

Pidato persuasif dapat dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya :

1. Metode Impromptu /serta merta atau spontanitas

Impromptu adalah sebuah metode dalam berpidato yang dimana dilakukan tanpa persiapan terlebih dahulu

2. Metode Memoriter atau menghafal

Memoriter adalah metode berpidato yang dilakukan dengan menghafalkan naskah teks pidato terlebih dahulu

3. Metode manuskrip atau membaca naskah

Manuskrip adalah suatu metode dalam berpidato yang dimana dilakukan dengan membaca teks pada saat berpidato.

4. Metode Ekstemporan

Ekstemporan ialah merupakan metode berpidato yang dimana menyiapkan secara garis besar konsep pidato yang akan disampaikan pada saat berpidato. Dalam metode ini pembicara memiliki kesempatan membuat outline atau kerangka pidato atau poin-poin yang akan dibicarakan.

F. Fungsi Pidato Persuasif

1. Mempromosikan komunikasi antara atasan dan bawahan.

2. Promosikan komunikasi antara anggota organisasi.

3. Buat kondisi yang bermanfaat yang hanya membutuhkan satu orang untuk berbicara.

4. Menyederhanakan komunikasi.

Demikian penjelasan pengertian, struktur, kaidah kebahasaan, tujuan, ciri-ciri, macam-macam, dan fungsi pidato persuasif dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat, mohon maaf kalau masih ada kekurangannya. Jangan lupa ikuti terus materi-materi pada blog ini dan jadi follower setia kami. Thanks 4 atensinya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

 Iklan, Slogan, dan Poster - Iklan adalah suatu kegiatan penyebaran informasi kepada khalayak untuk menawarkan barang atau jasa yang dimiliki agar dikenal secara luas menggunakan media tertentu baik secara online maupun offline. Iklan biasanya dipasang ditempat-tempat umum yang strategis dan dibuat sedemikian rupa sehingga menarik masyarakat disekitarnya.

Teks Iklan adalah suatu teks yang berisi pesan yang  menawarkan suatu produk atau jasa yang ditujukan oleh suatu masyarakat melalui suatu media.

Slogan adalah kata-kata atau kalimat pendek yang dipakai sebagai dasar tuntunan (pegangan hidup); prinsip utama dari suatu usaha, organisasi dan sebagainya. Biasanya slogan sering disebut motto atau semboyan/pedoman. Slogan umumnya dibuat dengan mengutamakan kepadatan makna dan kehematan kata-kata.

Poster adalah suatu karya seni grafis yang berupa perpaduan huruf dan angka yang ukurannya relatif besar untuk memberikan informasi kepada khalayak. Poster biasanya dipasang ditempat-tempat umum yang dinilai strategis seperti sekolah, kantor, pasar, mall dan tempat-tempat keramaian lainnya. Informasi yang ada pada poster umumnya bersifat mengajak masyarakat. Poster hampir sama dengan iklan, yakni pemberitahuan suatu ide, hal baru, atau hal penting kepada khalayak, namun iklan lebih komersial sedangkan poster tidak semuanya bersifat komersial.

 IKLAN, SLOGAN, dan POSTER

A. Ciri-CiriIklan, Slogan, dan Poster

 


B. Macam-macam Iklan,Slogan, dan Poster

Macam-macam Iklan

a. Macam-macam iklan berdasarkan tujuannya:

1.    1. Iklan niaga: sifatnya mempengaruhi masyarakat sehingga masyarakat menjadi tertarik untuk membeli dan memiliki barang atau jasa yang diiklankan.

2.   2. Iklan non-niaga: sifatnya menarik perhatian masyarakat sehingga masyarakat simpati atau mendukung hal yang diiklankan.

b. Macam-macam iklan berdasarkan sifatnya:

1.   1. Iklan penawaran: biasanya berupa iklan niaga yang berisi penawaran suatu barang atau jasa agar masyarakat mau membeli dan mengonsumsinya.

Contoh: iklan tentang barang (chasing/voucher hp); dan jasa (kursus mengemudi/music)

2.     2. Iklan pengumuman: biasanya berupa iklan non-niaga yang berisi pemberitahuan mengenai suatu hal kepada masyarakat dan menyangkut kepentingan masyarakat luas.

Contoh: iklan pengumuman tentang lelang 

3.     3. Iklan keluarga: biasanya berupa iklan non-niaga yang berisi pemberitahuan suatu hal    – biasanya berupa kematian, kelahiran, pernikahan – sebuah keluarga kepada masyarakat.

Contoh: iklan keluarga tentang berita duka/meninggal dunia 

kl  4. Iklan permintaan: biasanya berupa iklan non-niaga yang berisi permintaan pembuat iklan kepada masyarakat atau sebagian kecil masyarakat.  

Contoh: iklan permintaan yang berupa lowongan pekerjaan

 Macam – macam Slogan

1. Slogan Lingkungan Hidup adalah slogan yang berkaitan dengan lingkungan hidup.

2. Slogan Pendidikan adalah slogan berkaitan dengan pendidikan yang berisi motivasi atau yang lainnya.

3.  Slogan Kesehatan adalah slogan yang berisi tentang pesan kesehatan.

4.  Motivasi adalah slogan yang bertujuan untuk memotivasi. 

Macam-macam Poster

a. Berdasarkan Isinya :

1. Poster Niaga, poster ini umumnya menawarkan produk suatu perusahaan.

2. Poster Kegiatan, poster ini menginformasi kegiatan kepada khalayak ramai.

3. Poster Pendidikan, poster ini ditujukan untuk hal-hal bertemakan pendidikan.

4. Poster Layanan Masyarakat, poster mengenai layanan umum pemerintah. 

b. Berdasarkan Tujuannya :

1. Poster Propaganda adalah poster yang memiliki tujuan untuk mengembalikan semangat pembaca atas perjuangan atau usaha seseorang dalam melakukan hal yang bermanfaat bagi kehidupan.

2. Poster Kampanye adalah poster yang bertujuan untuk mencari simpati dari masyarakat pada saat dilakukannya pemilihan umum.

3. Poster 'Dicari' atau "Wanted“ adalah poster yang bertujuan yang memuat orang hilang atau suatu perusahaan yang membutuhkan pekerja.

4. Poster "Cheescake“adalah poster yang bertujuan untuk menarik perhatian publik, seperti bintang rock, artis, penyanyi, dll.

5. Poster Film adalah poster yang dibuat dengan tujuan untuk mempopulerkan suatu film yang diproduksi dalam industri perfilman.

6. Poster Komik adalah poster yang digunakan untuk mempopulerkan buku-buku komik.

7. Poster Afirmasi adalah poster untuk memotivasi pembacanya, biasanya tentang kepemimpinan, dll. 

8. Poster Riset adalah poster untuk mempromosikan berbagai kegiatan riset sehingga mengundang para pelaku akademik untuk ikut dalam mengapresiasikan kegiatan tersebut. Contohnya poster seminar dan lain-lain.

 9. Poster Kelas adalah poster yang berada didalam kelas pelajar yang bertujuan untuk memotivasi pelajar, adapun juga poster tata tertib kelas.   

10. Poster Komersial adalah poster yang hampir sama dengan Poster Niaga yaitu yang bertujuan untuk mempromosikan sesuatu.

C. Unsur-Unsur Pembentuk Iklan

1. Sumber adalah pihak pemasang iklan yang berinisatif, dan sebagai penyandang dana dari pemasangan suatu iklan..

2. Pesan adalah segala informasi yang disampaikan kepada penerima. Wujudnya bisa berupa pesan verbal dan pesan nonverbal.

3. Media adalah sarana yang digunakan, misalnya media cetak, elektronik, dan sarana-saran lainnya.

4. Penerima adalah individu atau kelompok masyarakat yang menjadi sasaran atau objek iklan.

5. Efek adalah dampak atau perubahan yang terjadi pada diri penerima, baik itu dalam aspek sikap, pola pikir, perilaku, kebiasaan, dan pola hidup.

6. Umpan balik adalah tanggapan, reaksi, atau respons yang dikehendaki dari penerima pesan, misalnya dengan membeli produk yang ditawarkan dan menolak pemakaian narkoba.

D. Struktur Teks Iklan

1. Judul, yakni bagian yang harus diletakkan dibagian paling atas agar dilihat pertama kali oleh orang, Namun tidak semua iklan mencantumkan judul.

2. Tubuh Iklan, yakni bagian yang berisi informasi produk yang ditawarkan, jasa, atau imbauan

3. Deskripsi atau justifikasi, yakni bagian yang memberikan penjelasan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan kepada masyarakat, ditulis semenarik mungkin dan cara mendapat produk tersebut, alamat dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

E. Kaidah Kebahasaan Teks Iklan

1. Kalimat Persuasif

Kalimat persuasif bersifat mengajak/mendorong seseorang, artinya iklan bersifat mengajak para pembaca supaya tertarik untuk membeli sesuatu yang dipromosikan. Kalimat persuasif ditandai dengan kata, seperti: mari, ayo, dan kata ajakan lainnya.

Contoh kalimat:  

Yuk buruan cobain kenikmatan yang ada di dalamnya,  

Mari ikuti peraturan yang sudah berlaku di sekolah ini, dan

Ayo jaga lingkunganmu dari sarang penyakit.

2. Kalimat Imperatif

Dalam iklan terdapat kalimat imperatif, yang artinya bersifat menyuruh, larangan, ataupun perintah. Kalimat imperatif ditandai dengan kata, sepeti: seharusnya, hendaknya, jangan, dan kata yang berpartikel -lah.

Contoh Kalimat:   

Seharunya anda memilih barang tersebut terlebih dahulu,

Janganlah suka menghina satu sama lain!,

Buanglah sisa makanan itu ditempat sampah yang sudah disediakan!.

 
3. Kalimat Simpleks 
Kalimat Simpleks adalah kalimat yang tersusun atas satu predikat/kata kerja. Umumnya, iklan menggunakan kalimat simpleks supaya tidak terkesan bertele-tele dan membosankan.   

Contoh kalimat:

Kesegarannya tak tertandingi,

Rasanya bikin nagih, dan  

Nikmati sensasinya.

4. Kata berirama 
Kalimat berirama adalah pengulangan bunyi pada akhir kata.  

Contoh kata:

Orang itu keliatan pintar

Dia suka soal yang sukar

Sungguh kesegarannya

Tak pernah ada duannya

5. Kata Singkatan

Umumnya, kata singkatan terdapat pada iklan baris dan iklan kolom yang dipromosikan di media cetak, seperti: koran dan majalah. Fungsi dari kata singkatan adalah digunakan untuk menghemat ruang penulisan. 

Contoh kata: DJL (Dijual), Ls ( Luas),Yg (yang), CPT (Cepat).

6. Berkesan Positif

Teks iklan haruslah terkesan positif dihadapan pembacanya. Hal ini berguna untuk menarik perhatian pembaca, dengan menampilkan hal-hal positif pada produk. Tidak mungkin suatu iklan justru menjelekkan produknya sendiri, pastinya semua perusahaan yang membuat iklan akan memberikan kesan positif.  

 Demikian penjelasan pengertian, ciri-ciri, macam-macam, unsur, kaidah kebahasaan, dan struktur iklan, slogan, dan poster dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat, mohon maaf kalau masih ada kekurangannya. Jangan lupa ikuti terus materi-materi pada blog ini dan jadi follower setia kami. Thanks 4 atensinya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

 Pengertian Cerita Fantasi – Sastra merupakan hasil karya manusia bernilai indah atau estetis, sastra terbagi atas tiga macam, yaitu prosa, puisi, dan drama. Cerita fantasi adalah salah satu jenis prosa. Cerita fantasi merupakan karya fiksi yang dibangun dengan unsur intrinsik cerita yang melampaui batas kewajaran, karya ini berjenis fantasi atau mengandung sifat imajinatif dan khayalan semata dari penulisnya. Tokoh dan latar diciptakan penulis tidak ada di dunia nyata atau modifikasi dunia nyata. Tema fantasi adalah majic, supernatural atau futuristik.

                                     Teks Cerita Fantasi

A. Ciri-Ciri Cerita Fantasi
1. Ada keajaiban, sesuatu yang aneh dan misterius
Cerita fantasi mengungkapkan hal-hal yang sifatnya tidak nyata, ajaib, dan misterius. Pokoknya, sesuatu yang tidak kita temui dalam dunia nyata. Ini adalah dunia imajinatif yang diciptakan penulis, sehingga tidak mungkin dijadikan biasa. Biasanya, tokoh dan latar yang diciptakan penulis tidak ada di dunia nyata, atau modifikasi dunia nyata.

2. Ide cerita terbuka
Ini artinya penulis bebas menuangkan segala imajinasinya, atau bebas berkhayal. Tidak ada batasan terhadap realitas atau kehidupan nyata. Sehingga penulis atau pengarang bisa mengembangkannya dengan sesuka hati. Tema atau ide yang paling sering dikaitkan dengan cerita jenis ini adalah tema supranatural, mistis, horror, fiksi ilmiah, dan sebagainya. Adakalanya, meski ide cerita bersifat sederhana, namun selalu ada pesan menarik dibalik setiap cerita ini.

3. Latar bisa menembus ruang dan waktu
Cerita fantasi bisa menggunakan latar apapun dalam penulisannya, mulai dari yang ada dalam kehidupan sehari-hari hingga yang tidak ada atau bersifat karangan. Jalinan peristiwa pada cerita ini juga bisa berpindah-pindah dari berbagai latar yang melintasi ruang dan waktu.

4. Ada tokoh yang tak biasa atau unik

Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik. Adakalanya bahkan yang tidak kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja seseorang yang bisa mengeluarkan api dari tangannya, seseorang yang bisa melihat mimpi orang lain, jin yang bisa keluar dari lampu, dan sebagainya. Tokoh di cerita ini bisa berada pada waktu dan tempat yang berbeda zaman, meski secara penampilan mungkin tak berbeda dengan kita yang hidup di masa sekarang.

5. Fiktif semata
Cerita bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Meski ada juga yang diilhami oleh latar nyata atau objek nyata dalam kehidupan, hanya saja dilebih-lebihkan.

6. Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam cerita fantasi bervariasi, tidak melulu dalam bentuk bahasa formal.

B. Jenis-Jenis Cerita Fantasi
1. Berdasarkan kesesuaiannya dengan kehiduapan yang nyata, cerita fantasi dibagi menjadi 2 yaitu fantasi secara total dan fantasi sebagian (irisan).

a. Cerita Fantasi Total
Kategori ini berisi fantasi pengarang terhadap objek tertentu. Pada kategori ini semua yang terdapat pada cerita tidak semua terjadi dalam dunia nyata.

b. Cerita Fantasi Irisan
Kategori ini berisi cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi tetapi masih menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat yang sama pada dunia nyata, atau peristiwa yang pernah terjadi pada dunia nyata.

2. Berdasarkan latar ceritanya, cerita fantasi dibedakan menjadi 2 latar yaitu latar lintas waktu dan latar waktu sezaman.

a. Cerita Fantasi Sezaman
Maksudnya latar yang digunakan satu masa (fantasi masa kini, masa lampau, atau masa yang akan datang/futuristik).

b. Cerita Fantasi Lintas Waktu
Maksudnya berarti cerita fantasi yang menggunakan 2 latar waktu yang berbeda. Misalnya: masa sekarang dengan masa pada zaman prasejarah, masa sekarang dan masa 50 tahun mendatang/futuristik).

C. Struktur Cerita Fantasi
1. Orientasi (Pembukaan): yaitu dimana pengarang memberikan pengenalan tentang tema, penokohan, dan sedikit alur cerita kepada para pembaca.
2. Konflik: bagian yang terjadi permasalahan dimulai dari awal hingga menuju puncak masalah.
3. Resolusi: bagian ini merupakan penyelesaian dari permasalahan atau konflik yang sedang terjadi. Resolusi merupakan bagian penentu yang mengarah pada ending.
4. Ending: bagian akhir cerita atau suatu penutup dari cerita fantasi. Pada akhir cerita atau ending dibagi menjadi dua yang pertama yaitu happy ending dan sad ending.
Happy ending yang berarti tokoh yang mempunyai sifat yang baik dari cerita fantasi tersebut akan hidup bahagia selamanya. Kemudian sad ending yang berarti tokoh yang mempunyai sifat baik atau jahat akan ada yang berakhir pada cerita yang kurang menyenangkan.

D. Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fantasi

Terdapat 6 ciri-ciri kebahasaan dalam cerita fantasi, yaitu:
1. penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan.  (contoh: aku, mereka, dia, dikau, engkau, Quen, Angel Biru).
2. penggunaan kata yang mencerap panca indera dalam diskripsi latar (tempat, waktu, dan suasana), contohnya:
a. Latar tempat
Tiga pohon berjajar rapih berdiri dengan kokoh. Sayap-sayap burung yang mulai mengepak, menggoyangkan daun-daun dalam dahan. Hembusan angin yang tak biasa. Mengemparkan kota Zaitun di sore ini.
b. Latar suasana
Air mata pun jatuh di pipi Pangeran Xin. Sepucuk surat dari Sang Nenek  menjadi saksi kepiluannya. Tawa canda pangeran sirna.
c. Latar Waktu
Pagi hari seperti biasa para agent mempersiapkan diri. Matahari bersinar terang membawa hawa semangat. Kokok jago bersautan menyambut hari telah datang.
3. Menggunakan pilihan kata dengan makna kias dan makna khusus.
Contoh: Monster itu bekaki empat. Langkah seribunya penuh dengan keberanian.  Semakin mendekat semakin melawan.
4. Kata sambung penanda urutan waktu
Kata sambung urutan waktu itu, sementara itu, bersamaan dengan itu, tiba-tiba, ketika, sebelum, dan sebagainya. Penggunaan kata sambung uruan waktu untuk menandakan datangnya tokoh lain atau perubahan latar, baik latar suasana, waktu, dan tempat.
Contoh:
1. Sebelum Alien itu datang langit mendung
2. Tiga tahun yang lalu, gunung itu memuntahkan lahar dingin
3. Akhirnya, Raja Zahab berkuasa kembali di kerajaan Saturnus.
5. Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan.
Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan berfungsi untuk menggerakan cerita  (memulai masalah).
Contoh:
1. Tiba-tiba pesawat tempur melepaskan tembakan petamanya.
2. Ditengah pesta datanglah pereman-pereman itu.
3. Tanpa ku duga, Cermin Ajaib berpindah tempat.
6. Penggunaan dialog/kalimat langsung dalam cerita.
Contoh: “Berlarilah Natakoo! Monster itu mengejarmu.” teriak ninja Kusuke dengan kecemasan. Natakoo pun berlari sekuat tenaganya.

E. Langkah-Langkah Menyusun Cerita Fantasi
Cerita fantasi dapat disusun dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1. Memilih topik atau menjadi dasar penceritaan, yaitu menentukan ide awal.
2. Mengumpulkan materi sebagai bahan uraian dengan melakukan riset.
3. Menentukan pola pengembangan bahan uraian. Pengarang dapat melakukan pembuatan detail-detail ide awal cerita.
4. Menyusun kerangka paragraf berupa gagasan dan gagasan penjelas lainnya.
5. Mengembangkan kerangka paragraf menjadi kalimat yang padu sehingga tersusun sebuah cerita.

Demikian penjelasan pengertian, ciri-ciri, jenis-jenis, struktur, kaidah kebahasaan, maupun langkah-langkah penyusunan teks cerita fantasi dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat, mohon maaf kalau masih ada kekurangannya. Jangan lupa ikuti terus materi-materi pada blog ini dan jadi follower setia kami. Thanks 4 atensiny

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Verba Transitif danVerba Intransitif – Assalamu ‘alaikum… Bagaimana kabar anda semua… Pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari tentang jenis kata kerja sesuai dengan predikatnya. Kata kerja (verba) merupakan kata yang menyatakan perbuatan atau kegiatan. Kata kerja merupakan salah satu inti dari sebuah kalimat.

Bentuk Kata Kerja

Kata kerja atau verba mempunyai beberapa bentuk diantaranya yaitu:

1. Kata kerja dasar yaitu kata kerja yang belum mendapatkan imbuhan, contohnya: makan, minum, kerja.

2. Kata kerja berimbun yaitu kata kerja yang telah mendapatkan imbuhan, contohnya: memakan, bekerja, meminum

3. Kata kerja aktif yaitu kata kerja yang. memberikan suatu tindakan kepada objek nya, contohnya: menyiram, melempar, membungkus.

4. Kata kerja pasif yaitu kata kerja yang memberi suatu tindakan pada subjek nya, contohnya: dibungkus, disiram, dilempar.

Kata kerja umumnya menduduki fungsi predikat (P) dalam kalimat. Berdasarkan hal tersebut, kata kerja dibagi atas dua macam, yaitu verba transitif dan verba intransitif. Berikut penjelasan lengkapnya beserta contohnya dalam kalimat.

Kata Kerja Transitif dan Intransitif

A. Kata kerja transitif (Verba Transitif)

    Kata kerja transitif merupakan kata kerja yang membutuhkan objek. Kata kerja transitif bisa di ubah ke bentuk pasif.

Kata kerja transitif umumnya menggunakan imbuhan sebagai berikut:

1. Afiks me-

   Contoh:  Membahas,membawa,menolong

                 -Pak guru membahas pemilu

                 -Ibu membawa kue

                 -Anom menolong Dodi

2. Afiks memper-

   Contoh:   Memperistri, memperbesar

                   -Andika memperistri Restu

                   -Camat akan mempebesar hutan desa minggu depan

3. Afiks memper-i

   Contoh:   Mempebaharui

                  -Operator memperbaharui sinyal internet

B. Kata kerja intransitif (Verba Intransitif)

      Kata kerja intransitif merupakan kata kerja yang tidak membutuhkan objek. Kata kerja intransitif tidak bisa di ubah ke bentuk pasif.

Kata kerja intransitif umumnya menggunakan imbuhan sebagai berikut:

1. Afiks ber-

   Contoh: -Berpakaian,berlari

                -Nenek berlari dengan nenek

                -Edi berpakaian dengan rapi

2. Afiks ter-

   Contoh: -Tertawa,tersenyum

                -Suci sedang tersenyum

                -Budi tertawa

3. Afiks ke-an

   Contoh: Ketakutan,kelaparan

      -Windi sedang ketakutan

      -Emon kelaparan 

Berikut ini perbedaan verba transitif dan intransitif, silahkan perhatikan tabel untuk lebih jelasnya:

 

verba transitif

A. Contoh Penggunaan Verba Transitif pada Kalimat Aktif Transitif

1. Kucing itu  melompati  pagar. (S-P-O)

2. Ibu  memasak  nasi. (S-P-O)

3. Ibu Guru  menunjuk  Andi  sebagai ketua kelas. (S-P-O-Pel)

4. Ayah  membawa  oleh-oleh  dari Surabaya. (S-P-O-K tempat)

5. Kami  menjenguk  Andi  kemarin malam. (S-P-O-K waktu)

B. Contoh Penggunaan Verba Intransitif Kalimat Aktif Intransitif

1. Kami  bermain  di tanah lapang. (S-P-K tempat)

2. Kami  tertawa  karena melihat tingkah lakunya yang begitu lucu. (S-P-K sebab)

3. Pak Romi  tertipu  hingga ratusan juta rupiah. (S-P-K akibat)

4. Ami  kelelahan  akibat bekerja terlalu keras. (S-P-Pel)

5. Aku  tetap berangkat  ke sekolah meskipun harus kehujanan. (S-P-K) perlawanan/ perbandingan)

6. Aku  bertemu  dengannya  tadi siang. (S-P-Pel-K waktu)

Demikian penjelasan dan contoh verba transitif dan verba intransitif dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat, mohon maaf kalau masih ada kekurangannya. Jangan lupa ikuti terus materi-materi pada blog ini dan jadi follower setia kami. Thanks 4 atensinya.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1001 Fakta dan Opini

Perbedaan Fakta dan Opini - Assalamu 'Alaikum wr.wb. Selamat pagi para sohib guru dan adik-adik pelajar semua. Teks berita merupakan teks yang berisi laporan informasi yang aktual dan berdasarkan fakta yang penting, menarik, layak atau ingin diketahui oleh kebanyakan masyarakat Teks berita harus berdasarkan fakta bukan malah opini yang tidak berdasar. Karena itu kali ini saya akan share tentang beda fakta dan opini agar kita tidak salah dalam menafsirkan keduanya.

FAKTA  dan OPINI

 

fakta dan opini


Ciri-Ciri Kalimat Fakta

1. Memiliki Data Akurat

Dalam kalimat fakta, teman-teman cenderung bisa menemukan ada data yang jelas terhadap suatu peristiwa. Di dalam kalimat, data tersebut dapat berupa bilangan statistic, tanggal dan waktu kejadian, maupun hal lain yang telah terverifikasi.

Contoh: Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus terakhir pada 2010 mencapai lebih dari 237 juta jiwa.

2. Bersifat Objektif

Yang dimaksud objektif dalam kalimat fakta adalah pernyataan yang terdapat di dalamnya bersifat umum dan telah diakui kebenarannya oleh banyak pihak, khususnya oleh badan atau lembaga resmi.

Contoh: Berdasakan catatan Komnas Perempuan, angka kekerasan dalam rumah tangga pada 2015 meningkat sebesar 9 persen dibandingkan pada 2014. 

3. Benar-benar Terjadi

at dapat dianggap sebagai fakta jika pernyataan di dalamnya memaparkan situasi yang benar-benar terjadi. Benar-benar terjadi berarti kamu bisa melihatnya dengan mata kepala sendiri ataupun mendengar laporan beritanya dari orang yang berwenang.

Contoh: Sepeda motor tersebut menabrak seorang anak kecil yang tengah menyeberang jalan.

 


Ciri-Ciri Kalimat Opini

1. Mengandung Pendapat Pribadi ataupun Orang Lain

Yang namanya opini, berarti dalam kalimat tersebut kamu akan menemukan pendapat dari diri sendiri ataupun dari orang lain. Dalam beberapa kasus, pada kalimat opini ditemukan pernyataan dari orang yang sudah terkenal sehingga terkesan sebagai fakta. Padahal, perkataan orang tersebut juga masih sebatas pendapat yang belum bisa dibuktikan kebenarannya.

Contoh: Kapolsek menduga ada pihak yang sengaja membakar ruko-ruko di daerah Tangerang tersebut. 

2. Bersifat subjektif

Hampir sama dengan ciri pertama, ciri kedua dari kalimat opini adalah pernyataan yang dipaparkan dalam kaimat cenderung subjektif. Artinya, hal-hal yang dikemukakan hanya menurut salah satu pihak sehingga tidak bisa dikatakan netral.

Contoh: Saya yakin dia berselingkuh dengan pacar saya.

3. Memiliki Kata-kata yang Bersifat Relatif

Pada kalimat opini, kamu akan cenderung menemukan kata yang bersifat relatif. Yang dimaksud relatif di sini adalah kata atau frasa tersebut cenderung bisa berubah bergantung siapa yang mengucapkannya. Kata-kata yang termasuk relatif, di antaranya paling, lebih, agak, ataupun biasanya.

Contoh: Semakin mendekati hari pelaksanaan pemilihan kepala daerah, biasanya black campaign semakin gencar dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Contoh Kalimat yang Berjenis Fakta

1.    Obama pernah tinggal dan bersekolah di Indonesia

2.    Gempa berkekuatan 7,6 sr mengguncang Sumatra Barat

3.    Hak cipta merupakan hak seseorang atas hasil penemuannya atau ciptaannya yang dilindungi oleh undang – undang

4.    Penyaluran minyak goreng bersubsidi di Kalimantan tengah tahap  1,tersendat karena distributor dan agen kehabisan stok.

5.    Kepala bagian tata usaha dinas perindustrian dan perdagangan, Darius, kemarin melakukan peninjauan ke lokasi 

Contoh Kalimat yang Berjenis Opini

1.    Acara ini dilaksanakan agar kepedulian seluruh karyawan kepada masyarakat sekitar meningkat

Oobama tampaknya terus mengidentikkan dirinya dengan Kennedy

2.    Karakteristik tersebut berbeda dengan generasi tua yang umumnya enggan mengambil resiko dan cenderung kompromistis

3.    Walaupun obama menetap di Indonesia dalam bilangan sekejap, oleh berbagai pihak hal itu dianggap sangat berarti.

4.    Upaya pencarian korban yang tertimbun terus diupayakan

Demikian penjelasan pengertian, ciri, dan contoh fakta dan opini dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat, mohon maaf kalau masih ada kekurangannya. Jangan lupa ikuti terus materi-materi pada blog ini dan jadi follower setia kami. Thanks 4 atensinya.

 

 

 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS