RSS

Struktur Cerpen dan Contoh Cerpen

 Struktur Cerpen dan Contoh Cerpen - Cerpen adalah salah satu jenis prosa baru yang mengisahkan peristiwa yang dialami seorang tokoh pada suatu waktu dan diceritakan secara singkat oleh penulis.

STRUKTUR TEKS CERPEN

 

1. Abstrak

Abstrak adalah inti cerita pendek yang akan dikembangkan menjadi beberapa rangkaian kejadian atau bisa juga sebagai gambaran awal dalam cerita. Abstrak ini bersifat opsional (boleh ada atau tidak) atau dalam artian bahwa setiap cerpen dapat tidak menggunakan abstrak tersebut.

2. Orientasi

Pada bagian ini mulai diperkenalkan tempat, suasana, dan waktu yang berkaitan dengan jalan cerita dari cerpen tersebut. Bagian orientasi juga menjelaskan tentang hubungan antar tokoh dan pengaturan adegan yang berbeda.

3. Komplikasi

Bagian komplikasi berisi rangkaian kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Dalam bagian ini karakter ataupun watak asli para tokoh cerita pendek tersebut mulai tampak, hal ini dikarenakan konflik mulai terjadi.

4. Evaluasi

Evaluasi adalah struktur dari konflik-konflik yang terjadi dalam cerita dan mengarah pada tahapan klimaks atau masalah yang terjadi mencapai puncaknya.

5. Resolusi.

Dalam bagian ini penulis cerita mulai mengungkapkan jalan keluar atau solusi atas permasalahan yang dialami tokoh dalam cerpen tersebut. 

6. Koda

Bagian ini berisi hikmah yang terkandung dalam cerita. Koda juga merupakan nilai atau pelajaran berharga yang bisa didapat pembaca dalam cerpen tersebut. Koda mirip amanat yang bisa dipetik oleh pembaca setelah membaca teks cerpen. Koda tidak selalu ada pada setiap teks cerpen karena ada beberapa karya yang bersifat tidak ingin menggurui dan ingin pembaca yang menyimpulkan sendiri pesan dan amanat yang ada dalam cerpen itu.

CONTOH CERPEN

Perhatikan contoh cerita pendek berikut ini!

Mendadak Contekan

Oleh: Dina Youri 

Wajah Bobi tampak memerah menahan malu ketika kertas ulangannya dirampas oleh Pak Tikno. Semua itu terjadi bukan tanpa alasan. Pak Tikno memergoki Bobi dan Joni sedang contekan di kelas. Berbeda dengan Bobi, senyum Joni malah makin lebar ketika Pak Tikno menjewer kedua telinganya. Maklumlah, Joni memang sudah terlalu sering mencontek di kelas itu. Ia tak pernah jera mengulangi perbuatannya meski bermacam-macam hukuman kerap dijalaninya.

“Huh...dasar tukang nyontek, nggak kapok-kapoknya dihukum. Udah kelas enam SD masih aja contekan.” ujar Aan, ketua kelas yang super disiplin itu.

“Iya, nggak tau malu, rasain kena hukuman lagi.” balas Tono, teman sebangku Aan.

“Tapi Ton.., tumben banget si Bobi mencontek, padahal ia kan jawaranya kelas ini? Aku saja tak pernah bisa menyamai nilai-nilainya. Padahal aku sudah susah payah belajar. Tiap minggu aku juga ikut bimbel. Tapi hasilnya gak ada. Sebal banget aku jadinya.” keluh Aan.

Iya juga sih...memang aneh banget si Bobi. Pintar kok nyontek, nggak malu apa?! ujar Tono mendukung pendapat Aan.

Bel sekolah pun berbunyi. Jam istirahat dimulai. Bobi harus menghadap Pak Tikno di ruang guru untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tadi. Sesampainya di ruang guru, ia duduk menghadap Pak Tikno. Wajahnya tertunduk. Matanya mulai berkaca-kaca. Tangannya gemetar dan menjadi dingin.

Pak Tikno mulai memeriksa kertas ulangan milik Bobi. Beliau menarik napas panjang. Sesekali menggeleng-gelengkan kepala. “Bobi...Bobi...contekan kok jawabannya banyak yang ngawur gini! Padahal ini kan soal pilihan ganda semua. Memangnya kamu tidak belajar kemarin? tanya Pak Tikno tegas.

“A...aanu..maaf pak, maafkan saya. Saya sudah belajar, tapi cuma sebentar. Tadi malam saya ketiduran.“ jawab Bobi.

“Kok bisa, Bob? Hmm..saya jadi heran, lagi pula tidak biasanya kamu melakukan kecurangan ketika ulangan. Ataukah kamu lupa kalau hari ini ada ulangan sehingga tidak sempat belajar?” ujar Pak Tikno penasaran.

“Ti..tidak..pak. Saya selalu ingat jadwal pelajaran, apalagi jadwal ulangan.” tambah Bobi.

“Trus.., apa yang mendorongmu untuk contekan tadi? Bapak benar-benar kecewa sekali. Kamu adalah siswa unggulan di sekolah ini. Sudah empat semester ini kamu selalu meraih peringkat pertama. Kamu adalah contoh buat teman-temanmu.” Ujar Pak Tikno mengingatkan.  

Bobi menjawab dengan nada menyesal. “Iya..saya mengerti, pak. Maafkan saya. Saya tidak akan mengulanginya lagi. Sebenarnya sudah beberapa hari ini waktu belajar saya berkurang. Badan jadi mudah capek. Hal itu terjadi karena saya tidak pernah langsung pulang ke rumah ketika jam pelajaran usai.”

” Lantas, ke mana saja kamu? Kenapa tidak langsung pulang?! ujar Pak Tikno dengan nada tinggi.

“Maaf, Pak. Sepulang sekolah saya mampir ke rumah Joni. Di sana saya membantu Joni mengepak tempe yang sudah siap jual. Lalu sore harinya saya menemaninya berjualan tempe keliling kampung.“ jawab Bobi.

“Trus, apa orang tuamu tahu tentang hal ini? Tidakkah perbuatanmu itu malah mengganggu pelajaranmu?! Kalau orang tuamu tahu, mereka pasti melarangmu. Karena berjualan akan mengganggu kegiatan belajarmu. Apalagi kamu masih terlalu kecil untuk melakukannya. Tugasmu hanyalah belajar dan sekolah. Kamu mengerti kan, Bob?! terang Pak Tikno.

Sejenak suasana menjadi hening dan sunyi. Mulut Bobi terasa terkunci. Lidahnya kelu. Ia tidak bisa berkata-kata lagi. Tidak terasa air matanya menetes ke celah-celah baju seragam batiknya. Sesekali ia mengusap air matanya yang makin tumpah ruah itu. Untuk kedua kalinya Pak Tikno menghela napas panjang, beliau mengusap rambut Bobi dan berusaha menenangkannya. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu di ruang guru itu. Tok...tok..tok... Ternyata dari balik pintu muncullah Joni dengan wajah sedikit malu dan penuh penyesalan.

“Maaf... permisi, Pak! Bolehkah saya berterus terang, Pak. Saya akan menceritakan kejadian yang sebenarnya.” pinta Joni kepada Pak Tikno.  

Meski agak sedikit bingung, Pak Tikno akhirnya mengijinkan Joni berbicara. Joni mulai menjelaskan, “Sebenarnya Bobi tidak bersalah pak. Saya yang salah. Kemarin saya kecapekan dan tidak sempat belajar Matematika. Jadi, ketika ulangan, jawaban saya banyak yang salah. Melihat hal itu, lima menit kemudian tiba-tiba Bobi merebut kertas ulangan saya. Kemudian ia menghapus nama saya dan menggantinya dengan menuliskan namanya pada kertas ulangan saya. Sebaliknya, kertas ulangan milik Bobi sudah berubah nama menjadi nama saya, Joni.”

“Maksudmu...Bobi sengaja menukar kertas ulangannya denganmu?” tanya Pak Tikno.

Iya, Pak. Bobi melakukannya demi menolong saya, agar nilai ulangan saya bagus sehingga nilai rapor saya memuaskan. Maafkan kami, kami berdua memang salah pak. Tapi, jujur saja saja Bobi sudah banyak membantu saya belajar selama ini. Nilai saya juga naik sedikit demi sedikit. Bobi baik dan pintar. Saya senang bersahabat dengannya.” jawab Joni.

Pak Tikno berpikir sejenak. Tak berapa lama kepalanya mengangguk-angguk. Beliau tersenyum, seraya berpesan kepada Bobi dan Joni, “Bob, bapak bangga kepadamu, kamu masih peduli terhadap masalah Joni, meski caramu kurang tepat tadi, karena itu jangan mengulanginya lagi. Terus ajari dan bantu Joni belajar. Dan kamu Joni, lebih giatlah belajar. Moga kalian berdua lulus SD tahun ini dengan nilai yang memuaskan.” Pak Tikno lalu memeluk kedua siswanya tersebut dengan penuh kasih sayang dan rasa haru.

***

Demikian penjelasan struktur cepen dan contohnya dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat, mohon maaf kalau masih ada kekurangannya. Jangan lupa ikuti terus materi-materi pada blog ini dan jadi follower setia kami. Thanks 4 atensinya.

 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung

Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung - Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau kumpulan kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna atau arti yang lengkap. Berdasarkan pengucapan, kalimat dibagi menjadi dua, yaitu kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Berikut ini mari kita simak penjelasan lengkapnya.

 

Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung


1. Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang diucapkan secara langsung kepada orang yang dituju. Kalimat langsung ditandai dengan pemakaian tanda petik ("...").

Ciri-ciri kalimat langsung adalah:

1.Menggunakan tanda petik
2.Intonasi tinggi untuk tanda tanya, datar untuk kalimat berita dan tanda seru dilagukan dengan intonasi perintah
3.Kata ganti orang pertama dan orang kedua

Cara penulisan kalimat langsung adalah:

a. Penggunaan tanda petik
Bagian kalimat langsung diapit oleh tanda petik dua (") bukan petik satu ('). 


b. Letak tanda petik  
Tanda petik penutup ditaruh setelah tanda baca yang mengakhiri kalimat petikan.
Contoh: Andi mengatakan, "Aku akan pergi ke sekolah besok." 


c. Letak kalimat pengiring sebelum kalimat petikan
Kalimat pengiring harus diakhiri dengan satu tanda koma dan satu spasi apabila bagian kalimat pengiring terletak sebelum kalimat petikan.
Contoh: Ulu berkata, "Biarlah saya bernyanyi sendiri."


d. Letak kalimat pengiring setelah kalimat petikan
Kalimat pengiring harus diakhiri dengan satu tanda koma dan satu spasi apabila bagian kalimat pengiring terletak setelah kalimat petikan.
Contoh: "Ulu, aku tidak suka dengan hujan," kata Semut lirih. 


e. Penulisan dua kalimat petikan
Jika ada 2 kalimat petikan, huruf awal pada kalimat petikan pertama menggunakan huruf kapital. Sedangkan pada kalimat petikan kedua menggunakan huruf kecil kecuali nama orang dan kata sapaan.
Contoh: "Coba saja minta sama ayah," kata ibu, "dia pasti akan memberikannya." 


f. Penggunaan tanda koma
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat, jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.

Contoh Kalimat Langsung :

1. Yati menyuruh adiknya,”Tolong belikan kakak permen di toko!”
2. “Ayo lari dari angsa itu”, teriak Roma pada teman-temannya.
3. “Andre, kamu dipanggil ibu guru” kata Ali, “kamu disuruh ke ruangannya”

2. Kalimat Tidak Langsung

Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan atau memberitahukan perkataan orang lain dalam bentuk kalimat berita. 

 

Ciri-ciri kalimat tidak langsung adalah:
1. Tidak menggunakan tanda petik
2. Intonasi membacanya datar
3. Terdapat perubahan kata ganti orang 


Perubahan kata ganti yang dimaksud adalah:
a. Kata ganti orang ke-1 berubah menjadi orang ke-3. "Saya", "aku" menjadi "dia" atau "ia".  

b. Kata ganti orang ke-2 berubah menjadi orang ke-1. "Kamu, "dia" menjadi "saya" atau nama orang.
c. Kata ganti orang ke-2 dan ke-1 jamak berubah menjadi "kami", "kita" dan "mereka", "kalian" menjadi "mereka", "kami".

Cara penulisan kalimat tidak langsung :
a. Pembacaan kalimatnya tanpa penekanan inotasi
b. Adanya perubahan kata ganti orang
c. Tidak perlu menggunakan tanda petik dua
d. Menggunakan kata penghubung
e. Kalimat tidak langsung merupakan pengulangan perkataan seseorang sehingga kalimat ini menjadi kalimat berita

Contoh Kalimat Tidak Langsung :
1. Khanza mengatakan bahwa dia berjanji akan membawa kamera itu ke sekolah.
2. Ervan bertanya tentang kapan kakaknya pulang kepada ayahnya.
3. Ahmad meminta kepada orang tuanya agar dia dibelikan sepeda.

Demikian penjelasan arti maupun contoh kalimat langsung dan kalimat tidak langsung dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat, mohon maaf kalau masih ada kekurangannya. Jangan lupa ikuti terus materi-materi pada blog ini dan jadi follower setia kami. Thanks 4 atensinya.





 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

 Macam Macam Citraan dalam Puisi Assalamu ‘alaikum... Puisi adalah salah satu jenis karya sastra yang berupa ungkapan atau curahan perasaan penyair yang terdiri atas  larik-larik yang  mengandung pertalian makna dan membentuk bait. Citraan atau imaji merupakan salah satu struktur luar puisi yang mampu menimbulkan nilai indah pada puisi.

Citraan atau imaji adalah gambaran angan yang berkaitan dengan panca indera manusia. Citraan digunakan dalam puisi untuk memperkuat kesan puisi, sehingga saat kita membaca puisi, seolah-olah kita bisa melihat, mendengar, merasa, mencium, dan meraba apa yang tertulis dalam puisi secara nyata.

Citraan atau imaji (imagery) terdiri atas beberapa macam yaitu citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan penciuman, citraan peraba, citraan perasa, dan citraan gerak. Berikut ini penjelasan macam-macam citraan atau imaji beserta contohnya.

Macam-Macam Citraan

1. Citraan Penglihatan (Visual Imagery)

Citraan Penglihatan adalah gambaran angan pengarang yang berkaitan dengan indera penglihatan (mata). Citraan ini paling sering digunakan oleh penyair atau pengarang untuk menyampaikan kondisi atau objek dalam puisiinya. Citraan penglihatan mampu memberi rangsangan kepada indera penglihatan pembaca sehingga hal-hal yang tidak terlihat oleh pembaca menjadi seolah-olah terlihat langsung.

Contoh: Rembulan malam itu malu-malu memandangku

              Bintang-gemintangpun tersenyum dengan selaksa kerlipnya

2. Citraan Pendengaran (Auditory Imagery)

Citraan Pendengaran adalah gambaran angan yang berkaitan dengan indera pendengaran (telinga). Citraan ini digunakan dengan cara menguraikan atau mendeskripsikan bunyi atau suara.

Contoh: Gemericik air menyenandungkan tembang kerinduan

              Kicauan burung ikut sampaikan kekalutan ini  

3. Citraan Penciuman (Olfactory Imagery)

Citraan Penciuman adalah gambaran angan yang berkaitan dengan indera penciuman (hidung). Citraan jenis ini jarang sekali digunakan penyair.

Contoh: Saat raganya menghampiriku..semerbak mengitari hadirku

              Serupa hembusan seikat sedap malam di sana

4. Citraan Perabaan (Tactile Imagery)

Citraan Perabaan adalah gambaran angan yang berkaitan dengan indera peraba (kulit). Pada saat membacakan atau mendengarkan larik-larik puisi, kita dapat menemukan diksi yang dapat dirasakan kulit, misalnya halus, lembut, kasar, dan sebagainya. Citraan jenis ini biasanya berkaitan dengan citraan gerak.

Contoh: Setahun berlalu..kurasakan cintanya sehalus sutera

              Budi baiknya tak jua tergantikan

5. Citraan Pencecapan /Perasa (Gustatory Imagery)

Citraan Pencecapan adalah gambaran angan yang berkaitan dengan indera pencecapan atau perasa. Penyair menggunakan citraan ini agar pembaca bisa seolah-olah merasakan apa yang penyair rasakan. Pembaca seolah-olah merasakan sesuatu yang dapat menimbulkan rasa tertentu, pahit, manis, asin, pedas, enak, nikmat, dan sebagainya.

Contoh: Kata-katanya pedas menyasar bertubi-tubi

              Meski kadang manis menyentuh kalbu

6. Citraan Gerak (Kinaesthetic Imagery)

Citraan Gerak adalah gambaran angan tentang sesuatu yang seolah-olah dapat bergerak padahal benda tersebut terkadang mustahil bisa bergerak, dapat juga gambaran gerak pada umumnya.

Contoh: Rerumputan itu melambai-lambai..membuang peluhnya

              Terkadang menyandarkan raganya ke bebatuan

Demikian penjelasan jenis-jenis citraan atau imaji puisi dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat, mohon maaf kalau masih ada kekurangannya. Jangan lupa ikuti terus materi-materi pada blog ini dan jadi follower setia kami. Thanks 4 atensinya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Teks Pidato Persuasif

Pidato Persuasif - Pidato adalah salah satu bentuk komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan gagasan di hadapan banyak orang. Berpidato merupakan salah satu bentuk kegiatan berbahasa secara lisan. Pidato persuasif adalah pidato yang berisi pesan kepada khalayak oleh seorang pembicara yang hadir untuk menarik, memengaruhi, serta bersifat mengajak atau membujuk agar mereka menjadi yakin dan mau mengambil tindakan bahkan melakukan sesuai dengan tujuan pidato tersebut. Isi pidato persuasif harus berlandaskan pada argumentasi yang nalar, logis, masuk akal, dan dapat dipertanggungjawabkan.  

Pidato persuasif bersifat mengajak dan menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan hal yang bermanfaat bagi kehidupan. Pidato persuasif merupakan salah satu cara efektif guna menggerakan masyarakat untuk berbuat yang lebih baik dan lebih kreatif.

 TEKS PIDATO PERSUASIF

A. StrukturTeks Pidato Persuasif

a. Pembukaan

Pembukaan pada teks pidato persuasif terdiri atas tiga bagian, yaitu salam pembuka, ucapan penghormatan, dan ucapan syukur.

1. Salam pembuka

Salam pembuka contohnya seperti Assalamu ‘alaikum wr.wb. atau salam sejahtera bagi kita semua.

2. Ucapan penghormatan

Ucapan penghormatan dalam sebuah pidato biasanya dilakukan dengan menyebutkan orang yang dianggap lebih tinggi jabatannya terlebih dahulu, kemudian sampai berada pada jabatan paling bawah.

Contoh:

Yang saya hormati Kepala Sekolah SMPN 1 Surabaya,

Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru SMPN 1 Surabaya,

Yang saya hormati para tamu undangan,

Yang berbahagia teman-teman seangkatan saya kelas IX,

dan adik-adik kelas yang saya banggakan.

3. Ucapan syukur

Ucapan syukur biasanya dibacakan karena rasa syukur sang orator (pembaca pidato) terhadap Tuhan YME karena dirinya dan para tamu bisa diberikan kesehatan dan kesempatan untuk dapat berkumpul dan menghadiri acara pidato tersebut.

Contoh:

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan YME karena sampai pada detik ini kita masih diberi kesehatan untuk dapat menghadiri dan berkumpul di acara yang berbahagia ini.

b. Isi pidato

Isi pidato merupakan bagian yang penting karena inti dari sesuatu yang akan disampaikan dan dibicarakan. Pada bagian isi ini orator akan menjelaskan secara detail dan jelas mengenai apa yang disampaikannya kepada para pendengar.

Isi pidato meliputi maksud dan tujuan, rencana, sasaran, dan tindakan atau langkah-langkah.

c. Penutup

Penutup pidato merupakan akhir dari sebuah pidato.Penutup yang baik dalam berpidato memuat hal-hal,antara lain sebagai berikut.

1.Kesimpulan secara ringkas dari materi yang dijelasan.

2.Harapan dan permintaan maaf kepada pendengar jika ada yang salah dalam berkata dan juga menyinggung pembaca.

3. Salam penutup.  

B. Kaidah Kebahasan Teks Pidato Persuasif

1. Kalimat aktif merupakan sebuah d yang memiliki subjek aktif dalam melakukan kegiatan atau aktivitas tertentu. Contohnya : Masyarakat yang tinggal di kampung kami memiliki jiwa semangat kebersamaan yang kuat saat melakukan kegiatan apapun seperti gotong royong.

2. Kosakata emotif ialah salah satu kosakata yang berhubungan dengan perasaan yang bisa membuat para pendengar tersentuh.

3. Kata tugas yaitu suatu jenis kelompok kata dalam sebuah tata bahasa Indonesia yang terdiri dari kata depan, kata sambung, kata sandang, dan juga kata seru.

4. Kosakata bidang ilmu (Iitilah) adalah berbagai kosakata yang sangat sering digunakan di dalam bidang keilmuan.

5. Sinonim sebagai bentuk persamaan atau padanan dari makna kata yang diucapkan.

6. Kata benda abstrak merupakan beberapa kata benda yang tidak ada wujudnya atau sebuah benda yang tidak bisa dilihat oleh mata.

C. Tujuan Pidato Persuasif

1. Memiliki pokok atau topik masalah yang akan diuraikan serta temanya harus dikuasai

2. Memiliki kecakapan dalam menyampaiakan pidato

3. Memiliki isi yang mengandung pengetahuan

4. Memiliki tujuan yang akan dibicarakan

5. Memiliki topik yang terjalin antar hubungan yang harmonis 

D. Ciri-Ciri Pidato Persuasif

1. Besifat ajakan , perintah ataupun suatu rekomendasi terhadap suatu hal yang perlu dilakukan

2. Menggunakan kalimat yang bersifat membangun

3. Menyertakan suatu permasalahan yang akan dibahas

E. Macam-macam Metode Pidato Persuasif

Pidato persuasif dapat dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya :

1. Metode Impromptu /serta merta atau spontanitas

Impromptu adalah sebuah metode dalam berpidato yang dimana dilakukan tanpa persiapan terlebih dahulu

2. Metode Memoriter atau menghafal

Memoriter adalah metode berpidato yang dilakukan dengan menghafalkan naskah teks pidato terlebih dahulu

3. Metode manuskrip atau membaca naskah

Manuskrip adalah suatu metode dalam berpidato yang dimana dilakukan dengan membaca teks pada saat berpidato.

4. Metode Ekstemporan

Ekstemporan ialah merupakan metode berpidato yang dimana menyiapkan secara garis besar konsep pidato yang akan disampaikan pada saat berpidato. Dalam metode ini pembicara memiliki kesempatan membuat outline atau kerangka pidato atau poin-poin yang akan dibicarakan.

F. Fungsi Pidato Persuasif

1. Mempromosikan komunikasi antara atasan dan bawahan.

2. Promosikan komunikasi antara anggota organisasi.

3. Buat kondisi yang bermanfaat yang hanya membutuhkan satu orang untuk berbicara.

4. Menyederhanakan komunikasi.

Demikian penjelasan pengertian, struktur, kaidah kebahasaan, tujuan, ciri-ciri, macam-macam, dan fungsi pidato persuasif dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat, mohon maaf kalau masih ada kekurangannya. Jangan lupa ikuti terus materi-materi pada blog ini dan jadi follower setia kami. Thanks 4 atensinya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

 Iklan, Slogan, dan Poster - Iklan adalah suatu kegiatan penyebaran informasi kepada khalayak untuk menawarkan barang atau jasa yang dimiliki agar dikenal secara luas menggunakan media tertentu baik secara online maupun offline. Iklan biasanya dipasang ditempat-tempat umum yang strategis dan dibuat sedemikian rupa sehingga menarik masyarakat disekitarnya.

Teks Iklan adalah suatu teks yang berisi pesan yang  menawarkan suatu produk atau jasa yang ditujukan oleh suatu masyarakat melalui suatu media.

Slogan adalah kata-kata atau kalimat pendek yang dipakai sebagai dasar tuntunan (pegangan hidup); prinsip utama dari suatu usaha, organisasi dan sebagainya. Biasanya slogan sering disebut motto atau semboyan/pedoman. Slogan umumnya dibuat dengan mengutamakan kepadatan makna dan kehematan kata-kata.

Poster adalah suatu karya seni grafis yang berupa perpaduan huruf dan angka yang ukurannya relatif besar untuk memberikan informasi kepada khalayak. Poster biasanya dipasang ditempat-tempat umum yang dinilai strategis seperti sekolah, kantor, pasar, mall dan tempat-tempat keramaian lainnya. Informasi yang ada pada poster umumnya bersifat mengajak masyarakat. Poster hampir sama dengan iklan, yakni pemberitahuan suatu ide, hal baru, atau hal penting kepada khalayak, namun iklan lebih komersial sedangkan poster tidak semuanya bersifat komersial.

 IKLAN, SLOGAN, dan POSTER

A. Ciri-CiriIklan, Slogan, dan Poster

 


B. Macam-macam Iklan,Slogan, dan Poster

Macam-macam Iklan

a. Macam-macam iklan berdasarkan tujuannya:

1.    1. Iklan niaga: sifatnya mempengaruhi masyarakat sehingga masyarakat menjadi tertarik untuk membeli dan memiliki barang atau jasa yang diiklankan.

2.   2. Iklan non-niaga: sifatnya menarik perhatian masyarakat sehingga masyarakat simpati atau mendukung hal yang diiklankan.

b. Macam-macam iklan berdasarkan sifatnya:

1.   1. Iklan penawaran: biasanya berupa iklan niaga yang berisi penawaran suatu barang atau jasa agar masyarakat mau membeli dan mengonsumsinya.

Contoh: iklan tentang barang (chasing/voucher hp); dan jasa (kursus mengemudi/music)

2.     2. Iklan pengumuman: biasanya berupa iklan non-niaga yang berisi pemberitahuan mengenai suatu hal kepada masyarakat dan menyangkut kepentingan masyarakat luas.

Contoh: iklan pengumuman tentang lelang 

3.     3. Iklan keluarga: biasanya berupa iklan non-niaga yang berisi pemberitahuan suatu hal    – biasanya berupa kematian, kelahiran, pernikahan – sebuah keluarga kepada masyarakat.

Contoh: iklan keluarga tentang berita duka/meninggal dunia 

kl  4. Iklan permintaan: biasanya berupa iklan non-niaga yang berisi permintaan pembuat iklan kepada masyarakat atau sebagian kecil masyarakat.  

Contoh: iklan permintaan yang berupa lowongan pekerjaan

 Macam – macam Slogan

1. Slogan Lingkungan Hidup adalah slogan yang berkaitan dengan lingkungan hidup.

2. Slogan Pendidikan adalah slogan berkaitan dengan pendidikan yang berisi motivasi atau yang lainnya.

3.  Slogan Kesehatan adalah slogan yang berisi tentang pesan kesehatan.

4.  Motivasi adalah slogan yang bertujuan untuk memotivasi. 

Macam-macam Poster

a. Berdasarkan Isinya :

1. Poster Niaga, poster ini umumnya menawarkan produk suatu perusahaan.

2. Poster Kegiatan, poster ini menginformasi kegiatan kepada khalayak ramai.

3. Poster Pendidikan, poster ini ditujukan untuk hal-hal bertemakan pendidikan.

4. Poster Layanan Masyarakat, poster mengenai layanan umum pemerintah. 

b. Berdasarkan Tujuannya :

1. Poster Propaganda adalah poster yang memiliki tujuan untuk mengembalikan semangat pembaca atas perjuangan atau usaha seseorang dalam melakukan hal yang bermanfaat bagi kehidupan.

2. Poster Kampanye adalah poster yang bertujuan untuk mencari simpati dari masyarakat pada saat dilakukannya pemilihan umum.

3. Poster 'Dicari' atau "Wanted“ adalah poster yang bertujuan yang memuat orang hilang atau suatu perusahaan yang membutuhkan pekerja.

4. Poster "Cheescake“adalah poster yang bertujuan untuk menarik perhatian publik, seperti bintang rock, artis, penyanyi, dll.

5. Poster Film adalah poster yang dibuat dengan tujuan untuk mempopulerkan suatu film yang diproduksi dalam industri perfilman.

6. Poster Komik adalah poster yang digunakan untuk mempopulerkan buku-buku komik.

7. Poster Afirmasi adalah poster untuk memotivasi pembacanya, biasanya tentang kepemimpinan, dll. 

8. Poster Riset adalah poster untuk mempromosikan berbagai kegiatan riset sehingga mengundang para pelaku akademik untuk ikut dalam mengapresiasikan kegiatan tersebut. Contohnya poster seminar dan lain-lain.

 9. Poster Kelas adalah poster yang berada didalam kelas pelajar yang bertujuan untuk memotivasi pelajar, adapun juga poster tata tertib kelas.   

10. Poster Komersial adalah poster yang hampir sama dengan Poster Niaga yaitu yang bertujuan untuk mempromosikan sesuatu.

C. Unsur-Unsur Pembentuk Iklan

1. Sumber adalah pihak pemasang iklan yang berinisatif, dan sebagai penyandang dana dari pemasangan suatu iklan..

2. Pesan adalah segala informasi yang disampaikan kepada penerima. Wujudnya bisa berupa pesan verbal dan pesan nonverbal.

3. Media adalah sarana yang digunakan, misalnya media cetak, elektronik, dan sarana-saran lainnya.

4. Penerima adalah individu atau kelompok masyarakat yang menjadi sasaran atau objek iklan.

5. Efek adalah dampak atau perubahan yang terjadi pada diri penerima, baik itu dalam aspek sikap, pola pikir, perilaku, kebiasaan, dan pola hidup.

6. Umpan balik adalah tanggapan, reaksi, atau respons yang dikehendaki dari penerima pesan, misalnya dengan membeli produk yang ditawarkan dan menolak pemakaian narkoba.

D. Struktur Teks Iklan

1. Judul, yakni bagian yang harus diletakkan dibagian paling atas agar dilihat pertama kali oleh orang, Namun tidak semua iklan mencantumkan judul.

2. Tubuh Iklan, yakni bagian yang berisi informasi produk yang ditawarkan, jasa, atau imbauan

3. Deskripsi atau justifikasi, yakni bagian yang memberikan penjelasan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan kepada masyarakat, ditulis semenarik mungkin dan cara mendapat produk tersebut, alamat dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

E. Kaidah Kebahasaan Teks Iklan

1. Kalimat Persuasif

Kalimat persuasif bersifat mengajak/mendorong seseorang, artinya iklan bersifat mengajak para pembaca supaya tertarik untuk membeli sesuatu yang dipromosikan. Kalimat persuasif ditandai dengan kata, seperti: mari, ayo, dan kata ajakan lainnya.

Contoh kalimat:  

Yuk buruan cobain kenikmatan yang ada di dalamnya,  

Mari ikuti peraturan yang sudah berlaku di sekolah ini, dan

Ayo jaga lingkunganmu dari sarang penyakit.

2. Kalimat Imperatif

Dalam iklan terdapat kalimat imperatif, yang artinya bersifat menyuruh, larangan, ataupun perintah. Kalimat imperatif ditandai dengan kata, sepeti: seharusnya, hendaknya, jangan, dan kata yang berpartikel -lah.

Contoh Kalimat:   

Seharunya anda memilih barang tersebut terlebih dahulu,

Janganlah suka menghina satu sama lain!,

Buanglah sisa makanan itu ditempat sampah yang sudah disediakan!.

 
3. Kalimat Simpleks 
Kalimat Simpleks adalah kalimat yang tersusun atas satu predikat/kata kerja. Umumnya, iklan menggunakan kalimat simpleks supaya tidak terkesan bertele-tele dan membosankan.   

Contoh kalimat:

Kesegarannya tak tertandingi,

Rasanya bikin nagih, dan  

Nikmati sensasinya.

4. Kata berirama 
Kalimat berirama adalah pengulangan bunyi pada akhir kata.  

Contoh kata:

Orang itu keliatan pintar

Dia suka soal yang sukar

Sungguh kesegarannya

Tak pernah ada duannya

5. Kata Singkatan

Umumnya, kata singkatan terdapat pada iklan baris dan iklan kolom yang dipromosikan di media cetak, seperti: koran dan majalah. Fungsi dari kata singkatan adalah digunakan untuk menghemat ruang penulisan. 

Contoh kata: DJL (Dijual), Ls ( Luas),Yg (yang), CPT (Cepat).

6. Berkesan Positif

Teks iklan haruslah terkesan positif dihadapan pembacanya. Hal ini berguna untuk menarik perhatian pembaca, dengan menampilkan hal-hal positif pada produk. Tidak mungkin suatu iklan justru menjelekkan produknya sendiri, pastinya semua perusahaan yang membuat iklan akan memberikan kesan positif.  

 Demikian penjelasan pengertian, ciri-ciri, macam-macam, unsur, kaidah kebahasaan, dan struktur iklan, slogan, dan poster dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat, mohon maaf kalau masih ada kekurangannya. Jangan lupa ikuti terus materi-materi pada blog ini dan jadi follower setia kami. Thanks 4 atensinya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS