RSS

Makna imbuhan me(N)-kan dan me(N)-i


Makna imbuhan me(N)-kan dan me(N)-i – Bentukan kata dalam bahasa Indonesia sangat kaya akan penambahan afiks atau imbuhan, mulai dari awalan, sisipan, akhiran hingga konfiks mampu mewarnai bentuk dasar kata yang ada menjadi lebih variatif. Dalam tata bahasa kata dasar disebut morfem bebas sedangkan imbuhan atau afiks disebut morfem terikat. Secara morfologis, imbuhan me(N)- adalah salah satu contoh morfem terikat yang mengalami proses morfofonemik. Imbuhan me(N)- dapat menjadi me-, men-, mem-, meny, dan menge-, sedangkan akhiran –kan maupun -i sebagai variasi imbuhan tersebut tidak mengalami perubahan bentuk. Imbuhan me(N)-kan dan me(N)-i keduanya sama-sama berfungsi sebagai pembentuk kata kerja transitif atau kata kerja yang memerlukan objek.

A. Makna Imbuhan me(N)-kan
Makna Imbuhan me(N)-kan dibedakan menjadi makna benefaktif dan makna kausatif.

1. Benefaktif, maksudnya melakukan pekerjaan untuk orang lain
Contoh: Lia  membawakan  saya  bingkisan khusus.
            S              P          O1             O2
2. Kausatif, maksudnya:
1. Menyebabkan seseorang atau sesuatu tindakan seperti yang disebutkan pada kata dasarnya.
Contoh: Pemerintah mendatangkan mobil murah dari Korea.
2. Menyebabkan seseorang atau sesuatu menjadi seperti yang disebutkan pada kata dasarnya.
Contoh: Arman membetulkan mainan adiknya.
3. Menyebabkan jadi atau menganggap sebagai apa yang disebut kata dasarnya.
Contoh: Manusia tidaklah pantas terlalu mendewakan uang.
4. Membawa ke tempat yang disebut pada kata dasarnya.
Contoh: Perusahan itu memejahijaukan salah satu karyawannya karena melarikan uang perusahaan.

B. Makna Imbuhan me(N)-i
Makna imbuhan me(N)-i dibedakan menjadi imbuhan bermakna kuantitatif, berarti memberi, dan berhubungan dengan tempat.

1. Kuantitatif
Yaitu: melakukan sesuatu atau tindakan yang berulang-ulang seperti yang disebutkan oleh kata dasarnya.
Contoh: Para petani mencabuti rumput liar yang mengganggu pertumbuhan tanaman mereka.

2. Memberi
Yaitu: melakukan tindakan memberi kepada seseorang atau sesuatu seperti yang disebutkan oleh kata dasarnya. Contoh: Kemurahan hatinya pada sang jutawan itu bagaikan menggarami laut.

3. Tempat
Yaitu: melakukan tindakan terhadap orang atau sesuatu yang berhubungan dengan tempat seperti yang disebutkan oleh kata dasarnya.
Contoh: Anita mendatangi sekolah baru itu.

4. Kausatif
Yaitu: membuat jadi.
Contoh: Air mata ibunya telah membasahi keheningan hatinya.

Contoh Latihan Soal
1. Tentukan makna imbuhan me(N)-kan dan me(N)-i pada tiap kalimat berikut !
a. Andini sedang membukai album.
b. Leni sudah merusakkan mainan adiknya.
c. Mereka sedang menandatangani surat pernyataan.
d. Tim panitia sedang menomori meja peserta ujian.
e. Kepala sekolah akan mendatangkan penyanyi terkenal pada acara ini.

2. Pakailah kata-kata berimbuhan me(N)-kan atau me(N)-i di bawah ini untuk menyusun sebuah kalimat, lalu tentukan makna imbuhan tersebut!
a. mengatakan
b. mengatai
c. mengambilkan
d. mengambili
e. menyamakan
f. menyejahterakan
g. menandatangani
h. meniduri
i. memetikkan
Demikian sobat materi contoh imbuhan me(N)-kan dan me(N)-i. Tak ada gading yang tak retak..jika ada kekurangan mohon maaf sebesar-besarnya. Semoga bermanfaat ya:-) Jangan lupa ikuti terus materi-materi pada blog kami ya dan jadi pengikut setia kami. Thanks 4 atensinya..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Macam-macam Kalimat Majemuk


Macam-macam Kalimat Majemuk - Ketika membuat sebuah karya sastra maupun karangan, kita harus memahami dan memperhatikan pemilihan kalimat dan kosakata yang tepat. Dalam bahasa Indonesia, menurut strukturnya kalimat dibedakan menjadi kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak penjelasan berikut ini.


A. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal ialah kalimat yang hanya memiliki satu subjek dan satu predikat. Struktur kalimat tunggal hampir mirip dengan struktur klausa dalam tata bahasa yaitu hanya terdiri atas satu subjek (S) dan predikat.
Contoh:  Andi  sedang makan.
                S              P
B. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk ialah kalimat yang memiliki unsur subjek (S) dan predikat (P) lebih dari satu sehingga kalimat majemuk memiliki lebih dari satu klausa. Dengan kata lain kalimat majemuk juga bisa berasal dari dua kalimat tunggal atau lebih.
Contoh:  a. Ervan membaca puisi di kelas. (kalimat tunggal)
              b. Vivi membaca puisi di kelas.     (kalimat tunggal)
              c. Ervan dan Vivi membaca puisi di kelas. (kalimat majemuk)
1. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang klausa-klausanya memiliki status yang sama, setara, atau sederajat. Klausa-klausa dalam kalimat majemuk setara dihubungkan dengan kata penghubung (konjungsi).
Contoh:
- Irawan membuka pintu, lalu mempersilakan kami masuk.
- Somad ingin menemui Luna, tetapi ia tidak punya waktu.
2. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat ialah kalimat yang terdiri atas klausa utama dan klausa bawahan. Klausa utama merupakan klausa yang dapat berdiri sendiri, sedangkan klausa bawahan merupakan klausa yang tidak bisa berdiri sendiri karena kedudukannya terikat pada klausa utama dan melekat di samping konjungsi.
Contoh:
- Nenek membaca majalah ketika kakek baru datang.
- Meskipun dilarang oleh kakek, nenek tetap ingin berenang.
Kalimat Nenek membaca majalah ketika kakek baru datang berasal dari klausa utama nenek membaca majalah dan klausa bawahan kakek baru datang.
3. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran terdiri atas tiga klausa atau lebih. Dalam hal ini, ada yang dihubungkan secara setara dan ada pula yang dihubungkan secara bertingkat.
Contoh:
- Ibu membaca majalah ketika ayah tidak ada di rumah dan tidak ada pekerjaan lain yang harus diselesaikan.
Kalimat tersebut terdiri atas tiga klausa, yaitu (1) ibu membaca majalah, (2)
ayah tidak ada di rumah, (3) tidak ada pekerjaan lain yang harus diselesaikan.
Klausa (1) dan klausa (2) dihubungkan secara setara. Adapun klausa (2) dan (3) dihubungkan secara bertingkat.
Demikian sobat materi contoh jenis-jenis kalimat majemuk. Tak ada gading yang tak retak..jika ada kekurangan mohon maaf sebesar-besarnya. Semoga bermanfaat ya:-) Jangan lupa ikuti terus materi-materi pada blog kami ya dan jadi pengikut setia kami. Thanks 4 atensinya..


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Macam-macam Diskusi dan Unsurnya


Macam-macam Diskusidan Unsurnya - Dalam kehidupan sehari-hari terdapat ragam permasalahan yang menyangkut kepentingan orang banyak atau khalayak sehingga diperlukan pemecahan masalah yang bijak melalui musyawarah mufakat atau diskusi. Diskusi dapat diartikan dengan kegiatan bertukar pikiran secara lisan. Diskusi secara umum bertujuan untuk mencari solusi atau penyelesaian suatu masalah secara teratur dan terarah. Yang dimaksud teratur dan terarah ialah semua unsur-unsur yang ada di dalam diskusi berfungsi, baik peserta, pembicara, maupun moderator menjalankan tugasnya dengan baik. Untuk mengadakan sebuah diskusi harus dipersiapkan terlebih dahulu unsur-unsur berikut.



Unsur-unsur Diskusi, antara lain:
(1) Unsur manusia, yaitu moderator atau pemimpin diskusi, penyaji/narasumber/ pemrasaran/pembicara, notulis/sekretaris, dan peserta diskusi.
Jika diskusi tidak dihadiri pembicara, orang yang bertugas membahas masalah adalah moderator selaku pemimpin diskusi.
(2) Unsur materi, seperti topik diskusi atau permasalahan, dan tujuan atau sasaran.
(3) Unsur fasilitas, seperti ruangan/tempat, perlengkapan, misalnya meja, kursi, papan tulis, dan kertas.
Manfaat diskusi ialah:
(1) membiasakan sikap saling menghargai
(2) menanamkan sikap demokrasi
(3) mengembangkan daya berpikir
(4) mengembangkan pengetahuan dan pengalaman
(5) mewujudkan proses kreatif dan analitis
(6) mengembangkan kebebasan pribadi
(7) melatih kemampuan berbicara
B. Tugas dan Peranan Unsur Diskusi
1. Tugas Moderator/Pemimpin Diskusi
a. Menyiapkan pokok masalah yang akan dibicarakan
b. Membuka diskusi dan menjelaskan topik diskusi
c. Memperkenalkan komponen diskusi terutama pembicara jika ada unsur pembicara/penyaji
d. Membuat diskusi menjadi hidup atau dinamis
e. Mengatur proses penyampaian gagasan atau tanya jawab
f. Menyimpulkan diskusi dan membacakan simpulan diskusi
g. Menutup diskusi
2. Tugas Pembicara
a. Menyiapkan materi diskusi sesuai topik yang akan dibahas
b. Menyajikan pembahasan materi atau menyampaikan gagasan-gagasan serta pandangan yang berkaitan dengan topik diskusi
c. Menjawab pertanyaan secara objektif dan argumentatif
d. Menjaga agar pertanyaan tetap pada konteks pembicaraan
3. Tugas dan Peranan Notulis
a. Mencatat topik permasalahan
b. Waktu dan tempat diskusi berlangsung
c. Mencatat jumlah peserta
d. Mencatat segala proses yang langsung dalam diskusi
e. Menuliskan kesimpulan atau hasil diskusi
f. Membuat laporan hasil diskusi
g. Mendokumentasikan catatan tentang diskusi yang telah dilakukan
4. Peranan atau Tugas Peserta Diskusi
a. Mengikuti tata tertib dan aturan dalam diskusi
b. Mempelajari topik/permasalahan diskusi
c. Mengajukan pertanyaan, pendapat/sanggahan, atau usulan
d. Menunjukkan solidaritas dan partisipasi
e. Bersikap santun dan tidak emosional
f. Memusatkan perhatian
g. Turut serta menjaga kelancaran dan kenyamanan diskusi
C. Macam-macam Diskusi
Berikut ini macam-macam diskusi.
1. Diskusi kelompok
Dalam diskusi ini perlu ada ketua atau moderator, notulis, dan beberapa peserta yang sekaligus sebagai penyaji maupun penyanggah. Penyaji tidak perlu menggunakan makalah atau kertas kerja. Pada akhir diskusi moderator menyampaikan
hasil diskusi.
2. Diskusi panel
Diskusi ini biasanya digunakan untuk memperluas wawasan mengenai sesuatu masalah yang sedang hangat. Diskusi ini melibatkan beberapa pakar dari disiplin ilmu atau profesi yang berbeda untuk bertindak sebagai panelis/ pembicara. Moderator bisa langsung bertanya kepada panelis untuk menggali pandangan /pendapat. Peserta diskusi diberi kesempatan untuk bertanya atau menanggapi/ menyanggah pendapat para panelis. Pada akhir diskusi moderator menyajikan pokok-pokok pikiran hasil diskusi.
3. Seminar
Bentuk diskusi ini digunakan untuk mencari kesepakatan/kesamaan langkah atau pandangan dalam menghadapi persoalan sifatnya formal, sehingga para pemrasaran menyiapkan kertas kerja/
makalah untuk disajikan. Para peserta diskusi diberi kesempatan untuk menanggapi ataupun menyanggah makalah tersebut. Pada akhir diskusi moderator menyampaikan hasil pemikiran.
4. Simposium
Diskusi yang diselenggarakan untuk membahas prasaran-prasaran mengenai suatu pokok persoalan atau masalah.
5. Lokakarya
Lokakarya adalah diskusi atau pertemuan para ahli (pakar) untuk membahas suatu masalah di bidangnya.
6. Kongres
Kongres adalah pertemuan para wakil organisasi (politik, sosial, profesi) untuk mendiskusikan dan mengambil keputusan mengenai suatu masalah.
7. Konferensi
Konferensi adalah pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat mengenai suatu masalah
yang dihadapi bersama.
Demikian sobat materi jenis-jenis diskusi dan unsur-unsurnya. Tak ada gading yang tak retak..jika ada kekurangan mohon maaf sebesar-besarnya. Semoga bermanfaat ya:-) Jangan lupa ikuti terus materi-materi pada blog kami ya dan jadi pengikut setia kami. Thanks 4 atensinya..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS