RSS

Cara menentukan pokok-pokok isi berita


Cara menentukan pokok-pokok isi berita - Berita merupakan cerita, keterangan, atau informasi mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Untuk memahami isi berita secara cepat dan tepat, kita harus mengetahui unsur-unsur berita atau pokok-pokok berita. Unsur-unsur berita atau pokok-pokok isi berita dapat dirumuskan menjadi 5W+ 1H. Berikut ini mari kita simak penjelasan tentang rumus pokok-pokok isi berita.
 
RUMUS MENENTUKAN 
POKOK-POKOK ISI BERITA
( 5W + 1H )
1.      What   ( Apa yang terjadi? )
2.      Who ( Siapa saja yang terlibat dalam peristiwa itu? )
3.      Where ( Dimana terjadinya? )
4.      When ( Kapan terjadinya? )
5.      Why ( Mengapa terjadi? )
6.       How ( Bagaimana terjadinya peristiwa itu [proses/dampak] ? )

Berikut ini kita bisa membaca sebuah contoh teks berita.
Hentikan Eksplorasi dan Eksploitasi Migas di Kawasan Padat Huni
                                                      [Siaran Pers, Walhi, 1 Agustus 2006, 08:01, dengan pengubahan seperlunya.]

Ledakan sumur migas Sukowati 5, desa Campurejo, Kec. Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro merupakan pertanda bahwa eksplorasi dan eksploitasi migas di kawasan padat huni sudah harus dihentikan. Ledakan ini menambah daftar panjang kecelakaan migas di daerah padat mukim. Kecelakaan migas terjadi hampir setiap tahun dalam 5 tahun terakhir di Jawa Timur.
Pada tahun ini saja sudah terjadi untuk kedua kalinya. Ironisnya, pemerintah lebih mampu memungut hasil produksi migas ketimbang menangani risiko bencana akibat kecelakaan dan kerugian yang ditimbulkannya Pihak PetroChina, diwakili oleh Security Supervisor Djoko Agus mengungkapkan, bahwa apa yang terjadi di sumur eksplorasi JOB Pertamina-PetroChina adalah hal yang biasa terjadi di dunia industri migas. Bedanya, kejadian kali ini terjadi di sekitar rumah penduduk dan menimbulkan kepanikan. "Hal seperti ini biasa, namanya gas kick (tendangan gas) ketika pengeboran mencapai kedalaman 6.300 feet, lalu petugas mencoba menyemprot lumpur padat, tapi gagal, tidak mampu menghambat laju gas dan akhirnya menyembur," kata Djoko.
Menurut catatan Walhi, tidak ada satu pun penanganan kejadian kecelakaan industri migas di Indonesia, yang mampu memulihkan kondisi keselamatan dan produktivitas warga serta lingkungan setempat. Sejak zaman Soeharto hingga sekarang, pemerintah gagal melindungi warga dari dampak industri migas yang penuh risiko tersebut. Pemerintah harus mengakui, bahwa negeri ini tidak memiliki, bahkan tidak memikirkan mekanisme perlindungan warga di wilayah industri migas padat penghuni seperti pulau Jawa. Tidak ada satu pun mekanisme yang dapat memastikan aset-aset sosial rakyat dan lingkungannya aman atau dipastikan bisa segera dipulihkan, jika terjadi bencana akibat kecelakaan migas. Oleh karena itu, Walhi mendesak pemerintah segera mengevaluasi seluruh kebijakan, dan tindakannya atas izin eksplorasi dan eksploitasi migas di kawasan padat penghuni di pulau Jawa. Perlindungan atas keselamatan warga, harus menjadi prioritas dalam pertimbangan pemberian izin eksplorasi atau eksploitasi migas di Indonesia.

Jika kita perhatikan, teks berita di atas memuat informasi penting. Informasi tersebut dapat kita ketahui dengan mengajukan pertanyaan 5 W + 1 H.
 
1. What (apa yang terjadi)?               
 Ledakan sumur migas Sukowati karena eksplorasi dan eksploitasi migas di kawasan padat huni.
2. When (kapan terjadinya)?
Setiap tahun dalam 5 tahun terakhir (2001-2006).
3. Where (di mana terjadinya)?
Di Jawa Timur.
4. Why (mengapa terjadi)?
Adanya gas kick (tendangan gas) ketika pengeboran mencapai kedalaman 6.300 feet, lalu petugas mencoba menyemprot lumpur padat, tapi gagal, tidak mampu menghambat laju gas dan akhirnya menyembur.
5. Who (siapa yang terlibat dalam peristiwa itu)?
Security Supervisor Djoko Agus, Walhi.
6. How (Bagaimana tindak lanjutnya)?
Walhi mendesak pemerintah segera mengevaluasi seluruh kebijakan dan tindakannya atas ijin eksplorasi dan eksploitasi migas di kawasan padat huni di pulau Jawa.
 
Informasi penting di atas merupakan contoh pokok-pokok berita. Selanjutnya, pokok-pokok berita tersebut dapat juga diuraikan sebagai suatu simpulan dalam satu alinea atau paragraf.
Demikian sobat penjelasan secara rinci contoh pokok-pokok isi berita. Semoga bermanfaat ya, mohon maaf kalau masih ada kekurangannya :-) Jangan lupa ikuti terus materi-materi pada blog kami ya dan jadi pengikut setia kami. Thanks 4 atensinya..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Macam-macam puisi lama beserta contohnya


Macam-macam puisi lama beserta contohnya - Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra yang terdiri atas beberapa baris yang mengandung pertalian makna/arti dan membentuk bait. Jenis-jenis atau macam-macam puisi dibedakan menjadi dua, yaitu puisi lama dan puisi baru. Berikut ini kita akan mempelajari jenis-jenis puisi lama dan contohnya.
 
1. Pantun
- memiliki 4 baris, dua baris pertama berisi sampiran dan dua baris lagi merupakan isi;
- baris ke-1, 2, 3, dan 4 berpola a,b,a,b;
- Setiap baris terdiri antara 8 sampai dengan 10 suku kata;
- setiap baris terdiri atas 4 kata.
Contoh:
Kalau puan puan cerana,
ambil gelas di dalam peti.
Kalau tuan bijak laksana,
binatang apa tanduk di kaki.

2. Talibun termasuk pantun juga, tetapi setiap bait memiliki jumlah baris lebih dari empat baris. Misalnya enam, delapan, sepuluh. Talibun juga mempunyai sampiran dan isi.
Contoh:
Kalau pandai berkain panjang,  (sampiran)
lebih baik kain sarung  (sampiran)
jika pandai memakainya  (sampiran)
Kalau pandai berinduk semang  (isi)
lebih umpama bundang kandung,  (isi)
jika pandai membawakannya  (isi)

3. Saloka  adalah bentuk puisi Melayu Klasik, berisi pepatah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran, bahkan ejekan. Umumnya ditulis empat baris memakai bentuk pantun/syair, terkadang bisa juga ditemui seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
Contoh:
Pasang berdua bunyikan tabuh  (baris 1)
Anak gadis berkain merah  (baris 2)
Supaya cedera jangan tumbuh  (baris 3)
Mulut manis kecindan murah  (baris 4)

4. Gurindam terdiri atas dua baris dalam setiap bait. Kedua baris itu berupa isi, berumus a-a dan merupakan nasihat atau sindiran. Pengarang gurindam yang terkenal, yaitu Raja Ali Haji yang mengarang Gurindam Dua Belas.
Contoh:
Barang siapa tidak memegang agama,
sekali-kali tiada boleh dibilang sama.
 
Barang siapa mengenal yang empat,
maka itulah orang yang makrifat.
 
Barang siapa mengenal Allah,
suruh dan tegaknya tiada ia menyalah.
 
Barang siapa mengenal diri,
maka telah mengenal Tuhan yang bahari.
 
Barang siapa mengenal dunia,
tahulah ia barang yang terpedaya.
 
Barang siapa mengenal akhirat,
tahulah ia dunia mudarat.

5. Syair, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- terdiri atas empat larik (baris) tiap bait;
- setiap bait memberi arti sebagai satu kesatuan;
- semua baris merupakan isi (dalam syair tidak ada sampiran); sajak akhir tiap baris selalu sama (aa-aa);
- jumlah suku kata tiap baris hampir sama (biasanya 8-12 suku kata);
- isi syair berupa nasihat, petuah, dongeng, atau cerita.
Contoh:
Pungguk bermadah seraya merawan,
Wahai bulan terbitlah tuan,
Gundahku tidak berketahuan,
Keluarlah bulan tercelah awan.

6. Karmina (pantun kilat), memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- memiliki larik sampiran (satu larik pertama);
- memiliki jeda larik yang ditandai oleh koma (,);
- bersajak lurus (a-a); dan
- larik kedua merupakan isi (biasanya berupa sindiran).
Contoh:
Dahulu parang, sekarang besi
Dahulu sayang, sekarang benci
          Banyak udang, banyak garam
          Banyak orang, banyak ragam
Sudah gaharu, cendana pula
Sudah tahu, bertanya pula
 
7. Mantra
Yaitu puisi lama yang diucapkan orang untuk memohon sesuatu dan dipercaya memiliki kekuatan gaib.
Contoh:
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu 

8. Bidal
Yaitu puisi lama berupa kalimat singkat yang mengandung pengertian dalam bentuk kiasan. Bidal termasuk puisi sebab memunyai gerak lagu ,lagu atau irama.

Demikian sobat jenis-jenis puisi lama dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat ya, mohon maaf kalau masih ada kekurangannya :-) Jangan lupa ikuti terus materi-materi pada blog kami ya dan jadi pengikut setia kami. Thanks 4 atensinya..


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Macam-macam karangan berdasarkan isi


Macam-macam karangan berdasarkan isi – Membuat sebuah karangan adalah hal yang menyenangkan, karena kita bisa berbagi ide, gagasan, dan pengalaman hidup kita kepada orang lain. Sebelum kita membuat sebuah karangan, hendaknya kita mengenal jenis-jenis karangan dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan isinya, karangan dapat dibagi menjadi beberapa macam,yaitu :
1.Karangan Narasi
Karangan atau paragraf narasi merupakan karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang didalamya terdapat alur cerita, setting, tokoh dan konflik.
Ciri-ciri/karakteristik karangan narasi yaitu :
1.  Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa
2. Disajikan dalam waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir
3.  Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian
4.  Latar (setting)
Pola narasi secara sederhana: awal – tengah – akhir Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Contoh:
Tak terasa sudah sewindu aku mengenalnya. Tiap hari aku akrab dengan senyuman indahnya. Ia begitu baik padaku, tanpa perlu bertanya panjang lebar, ia selalu menuruti setiap permintaanku. Budi bahasanya begitu menyentuh hatiku, dan tak tau kenapa segala yang terucap dari bibirnya seakan menghanyutkan segala sifat angkuhku.
‘Mungkinkah selama ini ia adalah pemuda yang aku impikan?” tanyaku dalam hati.
Kian hari rasa ini kian berkecamuk saja untuknya. Entah ia menyadarinya atau tidak, yang pasti di relung hati ini sudah terukir asma indahnya.
 2.Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi adalah paragraf atau karangan yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.
Ciri-ciri karangan deskripsi yaitu :
1. Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu
2. Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman pada diri pembaca agar seolah-olah  mereka melihat, merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu objek yang dideskripsikan
3. Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil objek tertentu, yang dapat berupa tempat, manusia, dan hal yang dipersonifikasikan
4. Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau sikap penulis
Contoh:
Gamis putih itu tak pernah lepas dari raganya. Peci dan sorban yang dipenuhi bordir berwarna perak itu menambah penampilannya kian menarik. Wajah pemuda itu juga kian memancarkan aura yang jernih, mewakili batinnya yang seputih salju. Kedua sorot matanya sangat tajam, tak jengah jua ia tebarkan senyumnya hingga menambah wibawa kearifan yang sempurna. Kedua bibirnya yang jernih dan memerah selalu tak lepas dari alunan dzikir dan sholawat.
 3.Karangan Eksposisi
Karangan atau paragraf eksposisi adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
 Ciri-ciri/karakteristik karangan Eksposisi yaitu :
-       Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya
-       Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi (data faktual)
-       Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan kehendak
-       Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif terhadap fakta yang ada
-       Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau tentang proses kerja sesuatu
Contoh:
Cara membuat kue Pastel:
  1. Panaskan minyak 2 sdm minyak, tumis bawang bombay sampai wangi
  2. Masukkan wortel dan kentang, aduk rata, terus masak sampai empuk. Bila terlalu kering bisa. ditambah beberapa sendok air/kaldu
  3. Tambahkan bihun/soun serta garam dan lada, aduk rata.
  4. Angkat dan dinginkan (tunggu isi pastel sampai dingin)
  5. Taruh 1-2 sendok adonan isi pastel dan 1 potong telur rebus
  6. Lipat menjadi dua dan lengketkan sambil ditekan-tekan sisinya sampai pipih, kemudian dipelintir/ditekuk sampai berbentuk seperti tali
  7. Goreng dengan minyak panas pada api sedang sampai kecoklatan
4.Karangan Argumentasi
 Karangan atau paragraf argumentasi adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.
Ciri-ciri/karakteristik karangan Argumentasi yaitu :
1. Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan pengarang sehingga  kebenaran itu diakui oleh pembaca
2. Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta, grafik, tabel, gambar
3. Dalam argumentasi pengarang berusaha mengubah sikap, pendapat atau pandangan pembaca
4. Dalam membuktikan sesuatu, pengarang menghindarkan keterlibatan emosi dan menjauhkan subjektivitas
5. Dalam membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacam-macam pola pembuktian
Contoh :
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.
 5. Karangan Persuasi
Karangan atau paragraf persuasi merupakan karangan yang isinya mengajak, membujuk, atau mempengaruhi    pembaca agar melakukan sesuatu.
Ciri-cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu
Contoh:
Sampah yang setiap harinya dibuang terdiri atas sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa-sisa makanan dan sampah basah yang dapat membusuk. Sampah anorganik ialah sebaliknya yang tak dapat membusuk seperti plastik, kaca, karet, kulit dan sebagainya. Jika setiap harinya sampah dibuang oleh setiap orang, dapat dibayangkan berapa puluh dan ribu ton akan terkumpul. Tidak semuanya dapat didaur ulang. Oleh sebab itu, kita dapat membantu memilah sampah, untuk mengurangi tumpukan sampah, yaitu dengan cara sampah yang organik dapat dikubur di dalam tanah ukuran 3 x 3 m. Kemudian sampah yang anorganik dapat diberikan kepada pemulung untuk didaur ulang. Dengan demikian, kita telah membantu mengurangi tumpukan sampah setiap harinya di pembuangan sampah akhir.

Demikian sobat materi jenis-jenis paragraf atau jenis-jenis karangan beserta ciri-ciri dan contohnya. Semoga bermanfaat ya:-) Jangan lupa ikuti terus materi-materi pada blog kami ya dan jadi pengikut setia kami. Thanks 4 atensinya.













  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS