Struktur dan Ciri-Ciri Teks Ulasan "Materi Kelas 8 SMP/ MTs"
Struktur dan Ciri Teks Ulasan - Ulasan merupakan cara seseorang menimbang, menilai, dan mengajukan kritik terhadap karya atau peristiwa yang diulas tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ulasan adalah kupasan, tafsiran, atau komentar. Ulasan juga dapat disebut review. Objeknya dapat berupa novel atau cerpen, film atau drama, lagu, lukisan, dan buku atau ilmu pengetahuan.
A. Pengertian
Teks ulasan juga disebut teks review. Ulasan pada umumnya ditulis dalam bentuk artikel, sehingga teks ulasan dapat disebut artikel ulasan. Di lingkungan kita, karena ulasan biasanya dibuat terhadap buku, teks ulasan dinamakan ulasan buku, resensi buku, atau timbangan buku.
1. Menggunakan kata penghubung atau konjungsi penerang, seperti yaitu, yakni, dan jika.
2. Menggunakan kata konjungsi temporal, seperti selanjutnya, sejak, semenjak, dan pada akhirnya.
3. Menggunakan kata konjungsi pemicu, seperti karena dan sebab.
4. Menggunakan kalimat pengakuan berbentuk referensi atau anjuran di bagian akhir text. Umumnya diikuti dalam kata harus, seharusnya, sebaiknya, dan jangan.
5. Menggunakan kalimat karakter sikap, seperti halus, antagonis, protagonis, nakal, panutan, eksotis, dan lain-lain.
6. Menggunakan kata benda yang merujuk pada manusia, binatang atau benda yang lain, dan ide atau pemahaman.
7. Menggunakan kata kerja yang memiliki makna tindakan, proses atau kondisi bukan karakter.
8. Menggunakan kalimat metafora, yaitu penggunaan kata atau barisan kata bukan arti sesungguhnya. Tetapi, satu majas atau lukisan berdasar kesamaan dan perbedaan.
9. Menggunakan kata referensi yang mengarah satu simpatisan spesifik.
10. Menggunakan kalimat majemuk.
C. Struktur Teks Ulasan
1. Identitas karya (judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan ukuran buku).
2. Orientasi dalam paragraf pertama, yakni dengan menjelaskan keberadaannya sebagai novel yang mendapat penghargaan, sekaligus mendapat perhatian yang cukup besar dari banyak kalangan.
3. Sinopsis, berupa ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi novel.
4. Analisis berupa paparan tentang keberadaaan unsur unsur cerita, seperti tema, penokohan, dan alur.
5. Evaluasi berupa paparan tentang kelebihan dan kekurangan suatu karya. Semisal kelebihan karya tersebut adalah bahasanya mudah dicerna. Sedangkan kekurangannya adalah novel sangat langka dan sulit ditemukan di toko buku.
D. Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan
1. Menggunakan konjungsi penerang, seperti bahwa, yakni, yaitu. Contoh: “Hasan merasa bahwa semua itu terjadi karena perbuatan Anwar. Ia menaruh dendam kepada Anwar dan berniat membunuhnya.”
2. Menggunakan konjungsi temporal, seperti sejak, semenjak, kemudian, akhirnya. Contoh: “Sejak saat itulah, pemahaman Hasan tentang agama mulai berubah. Ia mulai meragukan keberadaan Tuhan.”
3. Menggunakan konjungsi penyebab, seperti karena, sebab. Contoh: “Akan tetapi, karena Rusli juga pandai bicara, kemudian dialah yang berbalik memengaruhi Hasan.”
4. Menggunakan pernyataan pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi pada bagian akhir teks (jangan, hendaknya, harus). Contoh:” Jangan sampai salah pergaulan hingga pada akhirnya kita malah tersesat. Bahkan, sampai mengingkari ajaran agama.”
1. Langkah Langkah Penyusunan
2. Mencatat identitas buku atau karya yang akan diulas. Yang meliputi judul, penulis, nama penerbit, tahun terbit, termasuk ketebalan. Kalau perlu termasuk harga buku.
3. Mencatat hal hal menarik atau penting dari isi buku. Hal yang penting dari sebuah buku bisa ditemukan di pengantar, profil buku, dan lain sebagainya.
4. Menelaah kelebihan dan kelemahan isi buku. Seperti kelebihan buku, sedikit sinopsis, isi pesan buku, desain cover, gaya bahasa, dan lain sebagainya.
5. Merumuskan kesimpulan tentang isi dan kesan kesan buku itu secara keseluruhan. Ini bagian dari pendapat dari seorang reviewer atau orang yang mengulas sebuah karya. Kesimpulan bisa didapatkan saat kamu telah menyelesaikan semua isi buku atau membaca sinopsi dari sumber lain.
6. Membuat saran saran untuk pembaca. Buatlah saran untuk calon pembaca. Saran itu semisal “Bacalah buku ini saat di pagi hari”
Unsur-unsur dan Struktur Drama
1. Tema adalah ide pokok atau gagasan utama sebuah cerita drama
2. Alur yaitu jalan cerita dari sebuah pertunjukkan drama mulai babak pertama hingga babak terakhir
3. Tokoh drama atau pelaku drama terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama atau peran utama disebut primadona sedangkan peran pembantu disebut figuran
4. Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh drama. Watak protagonis adalah watak (periku) baik yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : penyabar, kasih sayang, santun, pemberani, pembela yang lemah, baik hati dan sebagainya. Sedangkan watak antagonis adalah watak (perilaku) jahat yang diperankan oleh tokoh drama, contohnya : sifat iri dan dengki, kejam, penindas dan sebagainya
5. Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu dan situasi peristiwa dalam cerita drama
6. Amanat drama adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton. Amanat drama atau pesan disampaikan melalui peran para tokoh drama.
1. PROLOG
Prolog merupakan pembukaan atau peristiwa pendahuluan dalam sebuah drama atau sandiwara. Bagian ini biasanya disampaikan oleh tukang cerita (dalang) untuk menjelaskan gambaran para pemain, gambaran latar, dan sebagainya.
2. DIALOG
Dialog merupakan media kiasan yang melibatkan tokohtokoh drama yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak manusia, problematika yang dihadapi, dan cara manusia dapat menyelesaikan persoalan hidupnya.
Di dalam dialog tersaji urutan peristiwa rang dimulai dengan, orientasi, komplikasi, sampai dengan resolusi.
a. Orientasi, adalah bagian awal cerita yang menggambarkan situasi yang sedang sudah atau sedang terjadi.
b. Komplikasi, berisi rentang konflik-konflik dan Pengembangannya: gangguan-gangguan, halanganhalangan dalam mencapai tujuan, atau kekeliruan yang dialami tokoh utamanya. Pada bagian ini pula dagat diketahui watak tokoh utama (yang menyangkut protagonis dan antagonisnya).
c. Resolusi, adalah bagian klimaks (turning point) dari drama, berupa babak akhir cerita yang menggambarkan penyelesaian atas konflik-konflik yang dialami para tokohnya. Resolusi haruslah berlangsung secara logis dan memiliki kaitan yang wajar dengan kejadian sebelumnva.
3. EPILOG
Epilog adalah bagian terakhir dan sebuah drama yang berfungsi untuk menyampaikan intisari cerita atau menafsirkan maksud cerita oleh salah seorang aktor atau dalang pada akhir cerita.
Demikian penjelasan unsur dan struktur drama dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat, mohon maaf kalau masih ada kekurangannya. Jangan lupa ikuti terus materi-materi pada blog ini dan jadi follower setia kami. Thanks 4 atensinya.