Macam-macam majas dan Contohnya – Bahasa Indonesia memiliki jutaan kosakata yang mampu
menghasilkan karya sastra yang estetis dan bernilai tinggi. Kata-kata tersebut
memiliki nilai indah karena peran nyata majas di dalamnya. Majas atau gaya
bahasa merupakan kata-kata yang bermakna kias dan
berbahasa imajinatif yang mampu menarik pembaca hingga tersentuh perasaannya.
Untuk lebih jelasnya mari kita simak jenis-jenis majas dan contohnya.
Jenis-jenis Majas atau Gaya Bahasa
A.
Majas Perbandingan
1.
Majas Perumpamaan atau simile
Majas ini
mengandung perbandingan yang bersifat eksplisit. Yang dimaksud dengan
perbandingan yang bersifat eksplisit adalah langsung menyatakan sesuatu sama
dengan hal yang lain. Untuk itu, ia memerlukan upaya yang secara eksplisit menunjukkan
kesamaan
itu,
yaitu kata-kata: seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana, dan sebagainya.
Contoh:
a. Kikirnya
seperti kepiting batu.
b. Mukanya merah
laksana kepiting rebus.
2.
Majas Metafora
Majas ini
semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk
yang singkat: bunga bangsa, buaya darat, buah hati, cindera mata, dan
sebagainya. Makna sebuahmetafora dibatasi oleh sebuah konteks.
Contoh:
Perahu itu
menggergaji ombak.
3.
Majas Personifikasi
Majas kiasan
yang menggambarkan benda-benda mati seolaholah memiliki sifat-sifat
kemanusiaan. Personifikasi (penginsanan) merupakan suatu corak khusus dari
metafora, yang mengiaskan benda-benda mati bertindak, berbuat, berbicara
seperti manusia.
Contoh:
a. Angin yang
meraung di tengah malam yang gelap itu menambah lagi ketakutan kami.
b. Kata-katanya
tajam seperti mata pisau.
4. Majas Tropen
Majas yang
melukiskan sesuatu dengan membandingkan suatu pekerjaan atau perbuatan dengan
kata lain yang mengandung pengertian yang sejalan dan sejajar.
Contoh: Setiap malam ia menjual suaranya untuk nafkah anak dan istrinya.
Contoh: Setiap malam ia menjual suaranya untuk nafkah anak dan istrinya.
5. Majas Perifrasis
Majas yang
melukiskan sesuatu dengan menguraikan sepatah kata menjadi serangkaian kata
yang mengandungarti yang sama dengan kata yang digantikan itu.
Contoh: Ketika matahari hilang dibalik gunung barulah ia pulang.
Contoh: Ketika matahari hilang dibalik gunung barulah ia pulang.
6.
Majas Alegori
Majas yang memperlihatkan perbandingan
yang utuh. Beberapa perbandingan membentuk satu kesatuan. Alegori merupakan
metafora yang diperluas dan berkesinambungan, biasanya mengandung pendidikan
dan ajaran moral.
Contoh: Berhati-hatilah dalam mengemudikan bahtera kelangsungan kehidupan keluargamu, sebab lautan kehidupan ini penuh ranjau, topan yang ganas, batu karang, dan gelombang yang setiap saat dapat menghancurkleburkan. Oleh karena itu, nakhoda harus selalu seia sekata dan satutujuan agar dapat mencapai pantai bahagia dengan selamat.
Contoh: Berhati-hatilah dalam mengemudikan bahtera kelangsungan kehidupan keluargamu, sebab lautan kehidupan ini penuh ranjau, topan yang ganas, batu karang, dan gelombang yang setiap saat dapat menghancurkleburkan. Oleh karena itu, nakhoda harus selalu seia sekata dan satutujuan agar dapat mencapai pantai bahagia dengan selamat.
B.
Majas Pertentangan
1.
Majas Litotes
Majas yang
dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri. Sesuatu hal
dinyatakan kurang dari keadaan sebenarnya atau suatu pikiran dinyatakan dengan
menyangkal lawan
katanya. Contoh:
a. Kedudukan
saya ini tidak ada artinya sama sekali.
b. Apa yang kami
hadiahkan ini sebenarnya tidak ada artinya
sama sekali
bagimu.
2.
Majas Paradoks
Majas yang
mengandung pertentangan nyata dengan fakta-fakta yang ada. Paradoks dapat juga
berarti semua hal yang menarik perhatian karena kebenarannya. Contoh:
a. Ia mati
kelaparan di tengah-tengah kekayaan yang
berlimpah-limpah.
b. Dina merasa
kesepian di tengah-tengah keramaian kota.
3.
Majas Hiperbola
Majas yang
mengandung suatu pernyataan yang berlebihan, dengan membesar-besarkan sesuatu
hal. Contoh:
a. Kemarahanku
sudah menjadi-jadi hingga hampir
meledak
kepalaku.
b. Sudilah tuan
mampir di gubuk sederhana saya.
4.
Majas Ironi atau sindiran
Majas ini ingin
mengatakan sesuatu dengan makna atau maksud berlainan dari apa yang terkandung
dalam rangkaian kata-katanya.
Contoh:
a. Saya tahu
Anda adalah seorang gadis yang paling cantik di dunia ini yang perlu mendapat
tempat terhormat!
b. Kamu datang
sangat tepat waktu, sudah 5 mobil tujuan kita melintas.
5.
Majas Sinisme
Sinisme adalah
sindiran yang berbentuk kesangsian yang mengandung ejekan terhadap keikhlasan
dan ketulusan hati.
Contoh:
Tidak diragukan
lagi bahwa Andalah orangnya, sehinggasemua kebijaksanaan terdahulu harus
dibatalkan seluruhnya!
6.
Majas Sarkasme
Majas ini lebih
kasar dari ironi dan sinisme. Majas sarkasmemengandung kepahitan dan celaan
yang getir.
Contoh:
a. Mulut harimau
kau!
b. Lihat sang
Raksasa itu! (maksudnya si Cebol)
7.
Majas Klimaks
Majas
yang berupa susunan ungkapan yang makin lama makin mengandung penekanan.
Contoh: Dua hari yang lalu korban kerusuhan berjumlah lima belas orang, kemarin bertambah menjadi dua puluh, sekarang terhitung sejumlah tiga puluh orang.
Contoh: Dua hari yang lalu korban kerusuhan berjumlah lima belas orang, kemarin bertambah menjadi dua puluh, sekarang terhitung sejumlah tiga puluh orang.
8. Majas
Antiklimaks
Majas yang
berbentuk kebalikan dari klimaks. Dalam gaya bahasa antiklimaks, susunan
ungkapannya disusun makin lama makin menurun.
Contoh: Bukan hanya Kepala Sekolah dan Guru yang mengumpulkan dana untuk korban kerusuhan, para murid ikut menyumbang semampu mereka.
Contoh: Bukan hanya Kepala Sekolah dan Guru yang mengumpulkan dana untuk korban kerusuhan, para murid ikut menyumbang semampu mereka.
9. Majas
Antitesis
Majas pertentangan
yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kepaduan kata yang berlawanan
arti.
Contoh: Cantik atau tidak,kaya atau miskin, bukanlah suatu ukuran nilai seorang wanita.
Contoh: Cantik atau tidak,kaya atau miskin, bukanlah suatu ukuran nilai seorang wanita.
10. Majas
Okupasi
Majas yang
melukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi kemudian di beri penjelasan atau
diakhiri kesimpulan.
Contoh: Merokok itu merusak kesehatan, akan tetapi si perokokk tidak dapat menghentikan kebiasaannya.Maka muncullah pabrik-pabrik rook karena untungnya banyak.
Contoh: Merokok itu merusak kesehatan, akan tetapi si perokokk tidak dapat menghentikan kebiasaannya.Maka muncullah pabrik-pabrik rook karena untungnya banyak.
11. Majas
Kontradiksio Intermimis
Majas yang
memperlihatkan pertentangan dengan penjelasan semula.
Contoh: Semua murid di kelas ini hadir, kecuali si Hasan yang sedang ikut Jambore.
Contoh: Semua murid di kelas ini hadir, kecuali si Hasan yang sedang ikut Jambore.
C. Majas Pertautan
1.
Majas Metonimia
Majas ini
mempergunakan sebuah kata untuk menyatakan suatuhal lain, karena mempunyai
pertalian yang sangat dekat.
Contoh: Pena
lebih berbahaya dari pedang.
2.
Majas Sinekdoke
Semacam bahasa
figuratif yang mempergunakan sebagian dari sesuatu hal untuk menyatakan
keseluruhan (pars pro toto) atau mempergunakan keseluruhan untuk menyatakan
sebagian (totem pro parte).
Contoh: a.
Setiap kepala dikenakan sumbangan sebesar Rp 1.000,00 (pars pro toto).
b. Pertandingan
sepak bola antara Indonesia melawan Malaysia berakhir dengan kemenangan
Indonesia (totem pro parte).
3.
Majas Eufimisme
Majas yang
menyatakan sesuatu dengan ungkapan yang lebih halus.
Contoh:
a. Untuk menjaga
kesetabilan ekonomi, pemerintah menetapkan kebijakan penyesuaian harga BBM.
(kenaikan harga).
b. Untuk
mengatasi masalah keuangan, perusahaan itu merumahkan sebagian karyawannya.
(mem-PHK).
4.
Majas Alusio
Majas yang menunjuk secara tidak
langsung ke suatu peristiwa, tokoh, dan tempat yang sudah banyak dikenal oleh
pembaca. Gaya bahasa ini juga tidak menggunakan peribahasa, ungkapan, atau
sampiran pantun yang isinya telah diketahui oleh umum.
Contoh: Jangan seperti kura – kura dalam perahu.
Contoh: Jangan seperti kura – kura dalam perahu.
D. Majas Perulangan
1. Majas Aliterasi
1. Majas Aliterasi
Majas yang
memangaatkan pemakaian kata – kata permulaan yang sama bunyi. Gaya bahasa ini
biasa digunakan pada karangan fiksi yang berupa puisi.
Contoh: Dara damba daku
Datang dari danau
Contoh: Dara damba daku
Datang dari danau
2. Majas Asonansi
Majas repetisi
yang berwujud perulangan vocal yang sama. Biasanya dipakai dalam karya puisi
atau dalam prosa untuk memperoleh efek penekanan atau menyelamatkan keindahan.
Contoh: Muka muda mudah marah
tiada siaga tiada biasa
jaga harga tahan harga
Contoh: Muka muda mudah marah
tiada siaga tiada biasa
jaga harga tahan harga
E. Majas Penegasan
1. Majas Repetisi
1. Majas Repetisi
Majas yang
melukiskan sesuatu dengan mengulang kata atau beberapa kata berkali-kali,yang
biasanya dipergunakan dalam pidato.
Contoh: Kita junjung dia sebagai pemimpin,kita junjung dia sebagai pelindung.
Contoh: Kita junjung dia sebagai pemimpin,kita junjung dia sebagai pelindung.
2. Majas Paralelisme
Majas penegasan
yang seperti repetisi tetapi dipakai dalam puisi.
Contoh: Kalau kau mau, aku akan datang
Jika kau menghendaki,aku akan datang
Bila kau minta, aku akan datang
Contoh: Kalau kau mau, aku akan datang
Jika kau menghendaki,aku akan datang
Bila kau minta, aku akan datang
3. Majas Tautologi
Majas penegasan
yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata-kata yang sama artinya untuk
mempertegas arti
Contoh: Saya khawatir serta was-was akan keselamatannya.
Contoh: Saya khawatir serta was-was akan keselamatannya.
4. Majas Pleonasme
Majas yang
menggunakan kata-kata mubazir.
Contoh: Saya menyaksikan pembakaran rumah itu dengan mata kepala saya sendiri.
Contoh: Saya menyaksikan pembakaran rumah itu dengan mata kepala saya sendiri.
5. Majas Enumerasio
Majas
penegasan yang melukiskan beberapa peristiwa membentuk satu kesatuan yang dituliskan
atu per satu supaya tiap-tiap peristiwa dalam keseluruhannya terlihat jelas.
Contoh: Angin berhembus, laut tenang, bulan memancar lagi.
Contoh: Angin berhembus, laut tenang, bulan memancar lagi.
6. Majas Retorik
Majas penegasan
dengan menggunakan kalimat Tanya yang sebenarnya tidak membutuhkan jawaban.
Contoh: Mana mungkin orang mati hidup kembali?
Contoh: Mana mungkin orang mati hidup kembali?
Demikian sobat materi contoh jenis-jenismajas atau gaya bahasa dalam bahasa Indonesia. Tak ada gading yang tak
retak..jika ada kekurangan mohon maaf sebesar-besarnya. Semoga bermanfaat ya:-) Jangan lupa ikuti terus
materi-materi pada blog kami ya dan jadi pengikut setia kami. Thanks 4
atensinya..