Macam-macam frasa atau frase dalam bahasa Indonesia - Frasa atau kelompok kata merupakan kesatuan yang terdiri atas dua kata atau lebih yang masing-masing
mempertahankan makna dasar katanya. Dalam tangga tata bahasa
frasa menduduki urutan keempat setelah kata. Sebuah
frasa mempunyai suatu unsur inti atau pusat
(D), sedangkan unsur lain disebut penjelas (M). Contoh: petani muda, tepi sawah, dan lereng gunung.
Kata petani, tepi dan lereng adalah unsur inti yang disimbolkan dengan huruf 'D' sedangkan muda, sawah, dan
gunung disebut penjelas yang disimbolkan dengan huruf 'M'. Berikut ini mari kita simak jenis-jenis frasa secara lengkap ya guys...
I. Penggolongan frasa berdasarkan kelompok kata dapat
dibedakan menjadi dua.
1. Frasa Endosentris
a. Frasa endosentris atributif adalah frase yang terdiri
atas inti dan penjelas.
Contoh:
Pelaku peledakan / sedang tersenyum
inti (D) penjelas (M) / penjelas (M) inti (D)
Frasa pelaku peledakan disebut juga frasa atribut
berimbuhan karena penjelasnya merupakan kata berimbuhan.
Contoh:
Masyarakat Indonesia / sangat mengecam / budaya kekerasan.
inti (D) penjelas (M) / penjelas (M) inti (D) / inti (D) penjelas (M)
Budaya kekerasan disebut atribut berimbuhan karena penjelasnya merupakan kata yang
berimbuhan.
b. Frasa endosentris koordinatif adalah frasa yang
unsur pembentuknya merupakan kata yang sederajat kedudukannya.
Contoh:
Mereka menangis dan meratapi nasibnya.
c. Frasa endosentris apositif bersifat keterangan
yang ditambahkan atau diselipkan.
Contoh:
Pak Andi, camat kami, sedang menghadiri pertemuan.
2. Frasa Eksosentris
Bila gabungan tersebut berlainan kelasnya dari
unsur yang membentuknya. Kedua gabungan kata tersebut tidak dapat dipisahkan karena
merupakan satu kesatuan.
Contoh :
- Ia pergi ke Bandung bersama ayah.
- Ia pergi ke sekolah tanpa pamit kepada ayah.
- Ia bekerja sebagai guru.
II. Penggolongan Frasa Berdasarkan Kelas Kata
Selain klasifikasi berdasarkan inti atau pusat,
frasa juga dapat dibedakan berdasarkan kelas kata yang menjadi inti frasa
tersebut.
1. Frasa Nominal, inti frasanya adalah kata benda.
Contoh: rumah besar, pengetahuan umum, dan guru
baru.
2. Frasa Verbal, inti frasanya adalah kata kerja.
Contoh: bertanam sayur, menerima tamu, dan membaca
berita.
3. Frasa Adjektival, bila inti frasanya ber-bentuk
kata sifat.
Contoh: sangat tinggi, sangat menakjubkan, dan
cantik sekali.
4. Frasa Preposisional, bila intinya di bawah
pengaruh sebuah preposisi.
Contoh: dengan senjata tajam, ke sekolah, bagi
ayah saya, dan dari pasar.
Selain contoh di atas, frasa juga dapat
dibedakan atas:
1. Frasa setara, bila kedudukan kata-katanya
sederajat.
Contoh: ayah ibu, kakak adik, dan suami istri.
2. Frasa bertingkat, bila gabungan kata itu ada
yang menjadi inti.
Contoh: rumah itu, petani muda, dan sangat nakal.
Demikian macam-macam frase dalam bahasa Indonesia. Semoga
bermanfaat ya:-) Jangan lupa ikuti terus materi-materi pada blog kami ya dan
jadi pengikut setia kami. Thanks 4 atensinya..