Ciri-ciri sastra lama dan sastra baru - Sastra atau kesusastraan merupakan
hasil karya manusia yang menggunakan bahasa sebagai alat pencurahan, baik lisan
maupun tertulis, yang mampu menggetarkan /menyentuh hati pendengar atau
pembacanya karena memiliki nilai indah atau estetis. Sastra dibedakan menjadi
dua, yaitu sastra lama dan sastra baru. Sastra lama dan sastra baru memiliki
karakteristik yang berbeda. Berikut ini untuk lebih jelasnya, mari kita simak
perbedaan ciri-ciri sastra lama dan baru!
Ciri-ciri
sastra lama, antara lain:
1. Istana sentris, yaitu: tema yang
diangkat seputar keluarga istana
2. Statis, yaitu: tidak bisa
berkembang
3. Terikat, maksudnya: bentuk karya
sastra yang ada terikat oleh aturan yang sudah ada
4. Menggunakan bahasa yang klise/
usang, maksudnya: kata-kata yang digunakan masih terdapat pengaruh bahasa
melayu lama/ bahasa daerah yang sudah usang/lampau.
5. Anonim, yaitu: karya sastra yang
tidak diketahui/ disebutkan nama pengarangnya
6. Bersifat rekaan/ imajinatif
Contoh sastra lama, antara lain:
1. Hikayat Si Miskin
2. Kisah 1001 Malam
3. Gurindam Dua Belas
4. Syair Bidasari
5. Dongeng Malin Kundang
Ciri-ciri
sastra baru, antara lain:
1. Masyarakat sentris, yaitu: tema
yang diangkat seputar permasalahan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari
2. Dinamis, yaitu: mudah berkembang
sesuai perkembangan zaman.
3. Bebas, maksudnya: tidak terikat
oleh aturan karya sastra yang ada sebelumnya/ bentuknya bebas.
4. Menggunakan bahasa sehari-hari
5. Disebutkan nama pengarangnya
6. Logis/ masuk akal
Contoh sastra baru, antara lain:
1. Siti Nurbaya
2. Sengsara Membawa Nikmat
3. Karmila
4. Karawang Bekasi (puisi)
5. Deru Campur Debu (puisi)
Demikian sobat
ciri-ciri sastra lama dan sastra baru beserta contohnya. Semoga bermanfaat ya, mohon maaf
kalau masih ada kekurangannya :-) Jangan lupa ikuti terus materi-materi pada blog kami ya dan jadi
pengikut setia kami. Thanks 4 atensinya.